Yang Dimaksud Pengertian Hygiene

Di  dalam  buku The  Theory  of  Cathering yang  dikutip  oleh Suwantini disebut bahwa ”hygiene is the study of health and thepreventationof...

A+ A-
Di  dalam  buku The  Theory  of  Cathering yang  dikutip  oleh Suwantini disebut bahwa ”hygiene is the study of health and thepreventationof the deases” ini berarti hygiene yaitu ilmu kesehatan dan pencegahan timbulnya penyakit. Hygiene sangat erat hubungannya dengan kuliner dan minuman serta individu. Makanan dan minuman yang di masak oleh penjamah makanan/individu yang sehat maka akan mempengaruhi  hasil  makanan  dan  minuman  dapat  terhindar  dari penyakit.  Kesehatan  penjamah  makanan  saat  pengolahan  makanan sangat perlu diperhatikan, bila terjadi sakit jadinya yaitu kuliner yang diolah memungkinkan terdapat suatu penyakit.

Peranan Hygiene di Bidang Makanan - Pengertian hygiene yaitu upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu. Misalnya :
1) Mencuci tangan untuk melindungi kebersihan tangan,
2) Cuci piring untuk melindungi kebersihan piring,
3) Membuang potongan kuliner yang rusak untuk melindungi keutuhan kuliner secara keseluruhan.

Sedangkan sanitasi kuliner yaitu salah satu perjuangan pencegahan yang  menitikberatkan  kegiatan  dan  tindakan  yang  perlu  untuk membebaskan kuliner dan minuman dari segala ancaman yang sanggup menganggu  atau  merusak  kesehatan,  mulai  dari  sebelum  makanan diproduksi,  selama  dalam  proses  pengolahan,  penyimpanan, pengangkutan,  sampai  pada  saat  dimana  makanan  dan  minuman tersebut siap untuk dikonsumsi masyarakat atau konsumen.

Pengertian Hygiene

Ruang llingkup hygiene di Bidang Makanan
Ruang lingkup hygiene kuliner tidak sanggup dilepaskan dari sanitasi lantaran hygiene dan sanitasi dilaksanakan secara bersamaan. Menurut Suwantini (2004) ruang lingkup hygiene yaitu:
1) Hygiene perorangan
Hygiene perorangan meliputi semua segi kebersihan  dan eksklusif karyawan (penjamah makanan). Hygiene perorangan sanggup dilihat dari kebiasaan-kebiasaan penjamah kuliner menyerupai cara makan, mandi, pakaian yang digunakan setiap hari, dan lain sebagainya. Kesehatan perorangan meliputi:
a) Rambut
Rambut penjamah kuliner hendaknya selalu rapi dan tidak panjang,  biasakan  selalu  mencuci  secara  teratur  agar  selalu bersih,  dan  gunakan  topi  cook/penutup  kepala  pada  waktu bekerja. Sehelai rambut yang terdapat pada kuliner sangat mengerikan  bagi  pelanggan  karena  dapat  diartikan  betapa joroknya para penjamah kuliner dan kuliner tersebut tidak sehat.

b) Wajah
Wajah  dirias  seperlunya  dan  untuk  menjada  kesehatan kuliner  maka  jangan  menggunakan  kosmetik  secara berlebihan  dan  jangan  menyeka  wajah  dengan  tangan  pada waktu mengolah kuliner gunakan sapu tangan atau tissue.

c) Hidung
Penjamah  makanan  hendaknya  jangan  memegang  lubang hidung  saat  bekerja  sebab  pada  lubang  hidung  terdapat kotoran yang  dapat  menimbulkan  penyakit,  gunakan  sapu tangan atau tissue untuk menutup hidung pada waktu bersin, dan  jika  sedang  sakit  batuk  pilek  gunakan  masker  untuk menutup hidung.

d) Mulut
Kesehatan  mulut  dan  gigi  dijaga  dengan  baik,  biasakan menyikat  gigi  sehabis  makan  secara  teratur.  Penjamah kuliner  dilarang  merokok  saat  bekerja  untuk  mencegah perpindahan  bakteri.  Jika  mencicipi  makanan  harus menggunakan alat yang higienis menyerupai sendok dan piring kecil.

e) Telinga
Telinga dibersihkan secara teratur semoga selalu dalam keadaan higienis dan jangan memegang indera pendengaran sewaktu bekerja.

f) Kuku Tangan dan Kaki
Tangan yaitu anggota tubuh yang paling sering menyentuh kuliner dalam pengolahan makanan, dengan demikian tangan memegang  peranan  penting  sebagai  perantara  dalam perpindahan basil dari suatu tempat kepada makanan.

Kaki menjadi rujukan waktu penjamah kuliner bekerja, maka kebersihan dan kesehatan kaki sangat penting, gunakan sepatu yang bertumit pendek dan tidak licin.

Menjaga  kebersihan  kuku  merupakan  salah  satu  aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri lantaran kuman sanggup  masuk  ke  dalam  tubuh  melalui  kuku.  Perawatan memotong  kuku  jari  tangan  dan  jari kaki  dapat  mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam kuku yang panjang.

g) Kesegaran jasmani
Manusia mempunyai keterbatasan dalam bekerja secara efektif dan efisien. Jika jasmani penjamah kuliner dijaga semoga tetap segar  maka  akan  mempunyai  semangat  kerja  yang  tinggi. Untuk itu perlu menjaga kesejukan jasmani dengan cara minum air putih yang cukup, istirahat yang cukup teratur, berolahraga secara teratur, dan hindari rasa cemas dalam diri.

2) Hygiene makanan
Hygiene kuliner (food hygiene) juga dikenal dengan istilah sanitasi kuliner (food sanitation), kedua istilah ini mempunyai arti dan bidang yang berbeda namun saling berkaitan. Ruang lingkup hygiene  makanan  meliputi  macam-macam  bahan  makanan, kerusakan  bahan  makanan,  dan  keracunan  makanan  (foodpoisoning) (Bagus, 1997: 39). Ada 3 faktor yang dianggap menjadi sumber  pencemaran  makanan  yaitu  penjamah  makanan,  area lingkungan dimana  makanan  diolah  lalu  disajikan,  dan  bahan kuliner itu sendiri.

3) Hygiene Lingkungan
Kebersihan area, lingkungan, bangunan serta peralatan didapur yaitu menunjang untuk menghasilkan kuliner yang baik, higienis juga  aman  untuk  dimakan. Dapur  adalah  suatu  ruangan  khusus yang dipergunakan sebagai tempat mengolah makanan. Ruangan khusus  ini  terdiri  dari  bagian  fisik  dan  perlengkapan  yang dipergunakan  sehingga  ruangan  ini  dapat  berfungsi  dengan  baik sebagai tempat makanan. Kesehatan saran pisik dapur meliputi:
a) Lantai dapur
b) Dinding
c) Ventilasi
d) Langit-langit (plafon)
e) Lampu penerangan
f) Tempat mencuci tangan
g) Ruangan pegawai
h) Toilet
i) Ruangan penampung sampah
j) Saluran limbah

d. Persyaratan hygiene di bidang makanan
Syarat utama pengolah kuliner yaitu mempunyai kesehatan yang baik. Untuk itu disarankan pekerja melaksanakan tes kesehatan, terutama tes darah dan pemotretan rontgen pada dada untuk melihat kesehatan paru-paru  dan  saluran  pernapasannya.  Tes  kesehatan  tersebut sebaiknya  diulang  setiap  6  bulan  sekali,  terutama bagi  pengolah kuliner di dapur.

Tenaga  kerja  yang  dipekerjakan  pada  usaha  jasa  boga  harus berbadan sehat, tidak mengidap penyakit menular menyerupai tifus, kolera dan  tuberkulosa.  Setiap  karyawan  harus  memiliki  buku  pemeriksaan kesehatan.

Sesuai  Keputusan  Menteri  Kesehatan  Republik  Indonesia Nomor.715/MENKES/SK/V/2003,  beberapa  perilaku  tenaga/karyawan yang seharusnya selama bekerja antara lain :
1) Tidak merokok.
2) Tidak makan atau mengunyah.
3) Tidak menggunakan perhiasan, kecuali cincin kawin yang tidak berhias (polos).
4) Tidak  menggunakan  peralatan  dan  fasilitas  yang  bukan  untuk keperluannya.
5) Selalu  mencuci  tangan  sebelum  bekerja  dan  setelah  keluar  dari kamar kecil.
6) Selalu menggunakan pakaian kerja dan pakaian pelindung dengan benar.
7) Selalu menggunakan pakaian kerja yang higienis yang tidak digunakan di luar tempat jasaboga (Depkes RI, 2003). Selain hal-hal tersebut diatas, berikut ini ada beberapa hal yang harus  diperhatikan  oleh  pekerja  yang  terlibat  dalam  pengolahan makanan, sebagai berikut:
1) Tidak merokok, makan atau mengunyah selama melaksanakan kegiatan penanganan makanan.
2) Tidak meludah atau membuang ingus di dalam kawasan pengolahan.
3) Selalu menutup ekspresi dan hidung pada waktu batuk atau bersin. Sedapat mungkin batuk dan bersin tidak di bersahabat makanan.
4) Tidak merasakan atau menyentuh kuliner dengan tangan atau jari.

Tetapi  menggunakan  sendok  bersih,  spatula,  penjepit  atau peralatan lain yang sesuai.
5) Sedapat mungkin tidak sering menyentuh potongan tubuh misalnya
mulut, hidung, indera pendengaran atau menggaruk bagian-bagian tubuh pada waktu menangani makanan.
6) Pada waktu memegang gelas minum pun dihentikan untuk menyentuh bibir gelas.
7) Jangan sekali-kali duduk diatas meja kerja (Purnawijayanti, 2001).

Related

pengertian 3853422810787013970

Technology

Hot in week

Recent

Comments

item