Yang Dimaksud Pengertian Tanaman Obat

Tanaman obat yakni semua tumbuhan yang sanggup dipakai sebagai obat, berkisar dari yang terlihat oleh mata sampai yang nampak dibawah mikro...

A+ A-

Tanaman obat yakni semua tumbuhan yang sanggup dipakai sebagai obat, berkisar dari yang terlihat oleh mata sampai yang nampak dibawah mikroskop. Menurut Zuhud, tumbuhan obat yakni seluruh jenis tumbuhan obat yang diketahui atau dipercaya mempunyai khasiat obat yang dikelompokkan menjadi :
1. Tumbuhan obat tradisional, yaitu; jenis tumbuhan obat yang diketahui atau dipercaya oleh masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah dipakai sebagai materi baku obat tradisional.
2. Tumbuhan obat modern, yaitu; jenis tumbuhan yang secara ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawa atau materi bioaktif yang mempunyai kegunaan obat dan penggunaannya sanggup dipertanggungjawabkan secara medis.
3. Tumbuhan obat potensial, yaitu; jenis tumbuhan obat yang diduga mengandung senyawa atau materi aktif yang mempunyai kegunaan obat, tetapi belum dibuktikan secara ilmiah atau penggunaannya sebagai obat tradisional sulit ditelusuri.

Departemen Kesehatan RI mendefinisikan tumbuhan obat Indonesia menyerupai yang tercantum dalam SK Menkes No. 149/SK/Menkes/IV/1978, yaitu:
1. Bagian tumbuhan yang dipakai sebagai materi obat tradisional atau jamu.
2. Bagian tumbuhan yang dipakai sebagai materi pemula materi baku obat (precursor).
3. Bagian tumbuhan yang diekstraksi dipakai sebagai obat

Sejalan dengan perkembangan industri jamu, obat herbal, fitofarmaka, dan kosmetika tradisional juga mendorong berkembangnya budidaya tumbuhan obat di Indonesia. Selama ini upaya penyediaan materi baku untuk industri obat tradisional sebagian besar berasal dari tumbuh-tumbuhan yang tumbuh
liar atau dibudidayakan dalam skala kecil di lingkungan sekitar rumah dengan kuantitas dan kualitas yang kurang memadai. Sehingga, aspek budidaya perlu dikembangkan sesuai dengan standar materi baku obat tradisional.

Penggunaan materi alam sebagai obat cenderung mengalami peningkatan dengan adanya informasi back tonature dan krisis berkepanjangan yang mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat terhadap obat-obat modern yang relatif lebih mahal harganya. Obat materi alam juga dianggap hampir tidak mempunyai imbas samping yang membahayakan. Pendapat itu belum tentu benar alasannya yakni untuk mengetahui manfaat dan imbas samping obat tersebut secara niscaya perlu dilakukan penelitian dan uji praklinis dan uji klinis.

Obat materi alam Indonesia sanggup dikelompokkan menjadi tiga, yaitu ; jamu yang merupakan ramuan tradisional yang belum teruji secara klinis, obat herbal yang merupakan obat materi alam yang sudah melewati tahap uji praklinis, sedangkan fitofarmaka yakni obat materi alam yang sudah melewati uji praklinis dan klinis (SK Kepala BPOM No. HK.00.05.4 .2411 tanggal.17 Mei 2004). Penyebaran informasi mengenai hasil penelitian dan uji yang telah dilakukan terhadap obat materi alam menjadi perhatian bagi semua pihak alasannya yakni menyangkut faktor keamanan penggunaan obat tersebut. Beberapa hal
yang perlu diketahui sebelum memakai obat materi alam yakni keunggulan obat tradisional dan kelemahan tumbuhan obat.

Keunggulan obat bahanalam antara lain:
1. Efek samping obat tradisional relatif lebih kecil kalau dipakai secara benar dan tepat, baik sempurna takaran, waktu penggunaan,cara penggunaan, ketepatan pemilihan bahan, dan ketepatan pemilihan obat tradisional atau ramuan tumbuhan obat untuk indikasi tertentu.
2. Adanya imbas komplementer dan atau sinergisme dalam ramuan obat/ komponen bioaktif tumbuhan obat. Dalam suatu ramuan obat tradisional umumnya terdiri dari beberapa jenis tumbuhan obat yang mempunyai imbas saling mendukung satu sama lain untuk mencapai efektivitas pengobatan. Formulasi dan komposisi ramuan tersebut dibentuk setepat mungkin supaya tidak mengakibatkan imbas kontradiksi, bahkan harus dipilih jenis ramuan yang saling menunjang terhadap suatu imbas yang dikehendaki.
3. Pada satu tumbuhan sanggup mempunyai lebih dari satu imbas farmakologi. Zat aktif pada tumbuhan obat umumnya dalam bentuk metabolit sekunder, sedangkan satu tumbuhan sanggup menghasilkan beberapa metabolit sekunder, sehingga memungkinkan tumbuhan tersebut mempunyai lebih dari satu imbas farmakologi.
4. Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan degeneratif. Perubahaan contoh konsumsi mengakibatkan gangguan metabolisme badan sejalan dengan proses degenerasi. Penyakit Diabetes (kencing manis), hiperlipidemia (kolesterol tinggi), asam urat, kerikil ginjal, dan hepatitis yang merupakan penyakit metabolik. Penyakit degeneratif antara lain rematik (radang persendian), asma (sesak nafas), ulser (tukak lambung), haemorrhoid (ambein/wasir), dan pikun (lost of memory).

Menurut Zein, Kelemahan tumbuhan obat sebagai berikut:
1. Sulitnya mengenali jenis tumbuhan dan bedanya nama tumbuhan menurut daerah tempatnya tumbuh.
2. Kurangnya sosialisasi perihal manfaat tumbuhan obat terutama dikalangan dokter.
3. Penampilan tumbuhan obat yang mempunyai kegunaan berupa fitofarmaka kurang menarik dibandingkan obat-obatan paten.
4. Kurangnya penelitian komprehensif dan terintergrasi dari tumbuhan obat.
5. Belum ada upaya pengenalan dini terhadap tumbuhan obat.

Untuk mengobati penyakit-penyakit tersebut diharapkan waktu usang sehingga penggunaan obat alam lebih tepat, alasannya yakni imbas sampingnya relatif lebih kecil. Di samping keunggulannya, obat materi alam juga mempunyai beberapa kelemahan yang juga merupakan hambatan dalam pengembangan obat tradisional antara lain imbas farmakologisnya lemah, materi baku belum terstandar dan bersifat higroskopis, belum dilakukan uji klinik dan gampang terkotori aneka macam mikroorganisme.

Secara umum sanggup diketahui bahwa tidak kurang 82% dari total jenis tumbuhan obat hidup di ekosistem hutan tropika dataran rendah pada ketinggian di bawah 1000 meter dari permukaan laut. Saat ini ekosistem hutan dataran rendah yakni tempat hutan yang paling banyak rusak dan punah
alasannya yakni aneka macam acara eksploitasi kayu oleh manusia.

Menurut UU No. 23 tahun 1992 perihal kesehatan, obat tradisional yakni materi atau ramuan materi berupa materi tumbuhan, materi hewan, materi mineral, sediaan sarian (galenik) atau gabungan dari materi tersebut yang secara turun temurun telah dipakai untuk pengobatan. Sediaan obat tradisional yang dipakai masyarakat ketika ini disebut sebagai herbal Medicine atau fitofarmaka yang diteliti dan dikembangkan lebih lanjut. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.761 tahun 1991 menyatakan bahwa
fitofarmaka yakni sediaan obat yang dibuktikan keamanan dan khasiatnya, materi bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang memenuhi persyaratan yang berlaku.

Related

pengertian 8026970918433705903

Technology

Hot in week

Recent

Comments

item