Apa Pengertian Pembelajaran Konvensional

Pengertian Pembelajaran Konvensional - Pembelajaran konvensional ialah pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara...

A+ A-
Pengertian Pembelajaran Konvensional - Pembelajaran konvensional ialah pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud supaya siswa sanggup menguasai  materi pelajaran secara optimal. Selanjutnya,  berdasarkan Roy Killen dalam  Wina  Sanjaya, mengemukakan bahwa model pembelajaran konvensional ini dengan istilah taktik pembelajaran pribadi (direct instruction), lantaran dalam model ini materi pelajaran disampaikan pribadi oleh guru, siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu, materi pelajaran seolah-olah sudah jadi.

Apa Pengertian Pembelajaran Konvensional

Menurut Wina Sanjaya terdapat beberapa karakteristik model pembelajaran konvensional di antaranya:
a.  Proses pembelajaran dilakukan dengan cara memberikan materi pelajaran secara verbal.  Artinya bertutur secara verbal merupakan alat utama dalam melaksanakan taktik ini, oleh lantaran itu sering orang mengidentifikasinya dengan ceramah.
b.  Biasanya materi pelajaran yang disampaikan ialah materi pelajaran yang sudah jadi, menyerupai data atau fakta,  konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
c.  Tujuan utama pembelajaran ialah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya  sehabis proses pembelajaran berakhir siswa dibutuhkan sanggup memahaminya dengan benar, dengan cara sanggup mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.

Pembelajaran Konvensional

Model pembelajaran konvensional merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian, dalam pembelajaran bahwa guru memegang kiprah yang sangat dominan.  Melalui model ini guru memberikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan impian pelajaran yang disampaikan itu sanggup dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama  model pembelajaran konvensional ialah kemampuan akademik (academic achievement) siswa.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, taktik pembelajaran konvensional ialah proses pembelajaran yang dilakukan dengan cara penyampaian materi pelajaran secara verbal, artinya  bertutur secara verbal merupakan alat utama dalam melaksanakan taktik ini, oleh lantaran itu sering orang mengidentifikasinya dengan ceramah. Menurut Wina Sanjaya metode ceramah sanggup diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara verbal atau klarifikasi pribadi kepada sekelompok siswa. Sedangkan berdasarkan Nana Sudjana menjelaskan metode ceramah tidak senantiasa buruk bila penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunaannya.

Metode ceramah merupakan metode yang hingga ketika ini sering dipakai oleh setiap guru. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor kebiasaan baik dari guru ataupun siswa. Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pembelajaran tidak melaksanakan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan berguru manakala ada guru yang memperlihatkan materi pembelajaran melalui ceramah. Menurut Nana Sudjana terdapat  dua hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode ceramah, yakni:

a.  Menetapkan apakah metode ceramah masuk akal dipakai dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1)  Tujuan yang hendak dicapai
2)  Bahan yang akan diajarkan termasuk buku sumbernya yang tersedia
3)  Alat, fasilitas, waktu yang tersedia
4)  Jumlah murid beserta taraf kemampuannya
5)  Kemampuan guru dalam penguasaan materi dan kemampuan berbicara.
6)  Pemilihan metode mengajar lainnya sebagai metode bantu.
7)  Situasi pada waktu itu.
b.  Langkah-langkah memakai metode ceramah. Pada umumnya tiga langkah pokok yang harus dilakukan, yakni: persiapan/perencanaan, pelaksanaan dan kesimpulan. Langkah-langkah metode ceramah yang dibutuhkan ialah sebagai berikut:
1)  Tahap persiapan, artinya tahap guru untuk membuat kondisi berguru yang baik sebelum mengajar dimulai.
2)  Tahap penyajian, artinya tiap guru memberikan materi ceramah.
3)  Tahap asosiasi (komparasi), artinya memberi kesempatan kepada siswa untuk menghubungkan dan membandingkan materi ceramah yang diterimanya. Untuk itu pada tahap ini diberikan/disediakan tanya jawab dan diskusi.
4)  Tahap generalisasi atau kesimpulan, pada tahap ini kelas menyimpulkan hasil ceramah, umumnya siswa mencatat materi yang telah diceramahkan.
5)  Tahap aplikasi/evaluasi. Tahap terakhir ini, diadakan penilaian terhadap  pemahaman siswa mengenai materi yang telah diberikan guru. Evaluasi bisa dalam bentuk lisan, tulisan, tugas, dan lain-lain.

Berdasarkan beberapa klarifikasi mengenai pengertian pembelajaran di atas sanggup disimpulkan bahwa pembelajaran konvensional ini  memakai metode yang biasa dilakukan oleh guru, yaitu memberi materi melalui ceramah, latihan soal, pertolongan tugas, demonstrasi.  Ceramah merupakan salah satu cara penyampaian info dengan verbal dari seseorang kepada sejumlah pendengar di suatu ruangan. Kegiatan berpusat pada penceramah dan komunikasi searah dari pembaca kepada pendengar.

Related

Pendidikan 2170263918207447536

Technology

Hot in week

Recent

Comments

item