Turorial Berguru Listrik - Skin Effect (Efek Kulit) Pada Jalan Masuk Transmisi

Skin Effect (Efek Kulit) Pada Saluran Transmisi - Merupakan fenomena pada kanal transmisi yang disebabkan lantaran tidak meratanya distrib...

A+ A-
Skin Effect (Efek Kulit) Pada Saluran Transmisi - Merupakan fenomena pada kanal transmisi yang disebabkan lantaran tidak meratanya distribusi arus pada penampang konduktor disepanjang kanal transmisi jarak jauh. Fenomena ini muncul sesuai dengan peningkatan panjang efektif konduktor kanal trasnmisi sehingga skin effect pada kanal pendek jarang ditemui.

Pada kanal transmisi sistim tegangan arus searah (DC- Direct Current), distribusi arus pada penampang disepanjang kanal penghantar cukup merata, sehingga hampir tidak pernah ditemukan skin effect pada sisitim kanal transmisi Tegangan DC.  Lain halnya dengan kanal transmisi Tegangan AC, pada kanal transmisi ini terjadi effect di mana pedoman arus cenderung mengalir dengan kepadatan tinggi melalui permukaan konduktor ( yaitu kulit konduktor ) , meninggalkan inti konduktor, bahkan sangkar kala muncul suatu kondisi dikala benar-benar tidak ada arus mengalir melalui inti , dan berkonsentrasi seluruhnya pada kawasan permukaan. Fenomena ini sanggup menyebabkan peningkatan nilai resistansi efektif konduktor.



Mengapa imbas kulit (Skin Effect) terjadi pada jalur transmisi
Ketika dilihat dari arah penampangnya, sebuah kabel dengan ukuran tertentu terdiri dari kumpulan beberapa buah kabel kecil yang kita sebut sebagai filamen dengan jumlah tertentu (n). Apabila kabel tersebut dialiri arus (I), maka masing masing filamen tersebut dialiri arus sebesar i, sehingga total arus yang melewati kabel yaitu :
I = n . i
Selama pedoman arus bolak-balik (AC) melintasi konduktor kabel , berarti semua filamen pada kabel tersebut akan membawa arus sebesar I/n . Karena pda setiap konduktor yang dialiri arus akan menyebabkan fluks,  maka dikala sekian banyak filamen dialiri arus, maka akan timbul flux yang saling terkait didalam kabel tersebut ,  baik filamen permukaan maupun yang di inti. Fluks yang terbentuk oleh filamen penggalan terluar tidak mempunyai keterkaitan fluks yang cukup besar jika dibandingkan dengan flux yang ditimbulkan oleh filamen disebelah dalam dan semakin kedalam menuju inti kabel keterkaitan flux antara tiap-tiap filamen menjadi semakin kuat. Dengan meningkatnya flux dibagian inti kabel maka secara proporsional juga meningkatkan nilai induktansi kabel kearah inti. Hal ini menghasilkan reaktansi induktif lebih besar kearah inti kabel dibandingkan dengan penggalan luar konduktor
. Tingginya nilai reaktansi dibagian sebelah dalam (inti kabel) memaksa sebagian besar arus mengalir melalui permukaan luar atau kulit sehingga menyebabkan fenomena yang disebut imbas kulit (skin efferct) dalam jalur transmisi .

Faktor yang mempengaruhi imbas kulit (skin effect)dalam jalur transmisi.

Efek kulit pada sistem ac tergantung pada sejumlah faktor menyerupai sebagai berikut :
1) Bentuk konduktor.
2) Jenis material.
3) Diameter konduktor.
4) Operasional frekuensi.

Related

Transmisi 8250687339889133148

Technology

Hot in week

Recent

Comments

item