Pengertian Akhlaq Adalah

Pengertian Akhlaq - Penelitian yang akan penulis lakukanialah menspesifikasi pesan dalam satu rumusan yaitu  akhlaq.Setelah penulis baca dan...

A+ A-
Pengertian Akhlaq - Penelitian yang akan penulis lakukanialah menspesifikasi pesan dalam satu rumusan yaitu  akhlaq.Setelah penulis baca dan telaah dalam buku “ Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan “ternyata banyak pemikiran ihwal akhlaq. Khuluqiyah ‘akhlaq’ atau lazim disebut dengan moral. Dalam pengertiannya ialah sebuah system yang lengkap yang terdiri dari karakteristik atau tingkah laris yang membuat seseorang menjadi istimewa. Karakteristik ini membentuk kerangka psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda.

Terkadang definisi watak ( moral ) sebagaimana disebutkan atas dalam batas-batas tertentu berbaur dengan definisi kepribadian, hanya saja perbedaan yang pokok antara keduanya sebagai berikut:
- Moral lebih terarah pada kehendak dan diwarnai dengan nilai-nilai.
- Kepribadian meliputi efek fenomena sosial bagi tingkah laris

Demikian para pakar ilmu-ilmu sosial mendefinisikan akhlaq (moral). Ada pula definisi ringkas yang manis ihwal akhlaq (moral) :
1.    Moral yaitu sekumpulan kaidah bagiperilaku yang diterima dalam satu zaman atau oleh sekelompok orang. Dengan makna ini moral bisa bersifat keras, jelek atau rendah.
2.    Moral sekumpulan kaidah bagi sikap yang dianggap baik berdasarkan kelayakan bukannya berdasarkan syarat.
3.    Moral yaitu teori nalar ihwal kebaikan dan keburukan, ini berdasarkan filsafat.
4.    Tujuan-tujuan kehidupan yang mempunyai warna humanisme yang kental yang tercipta dengan adanya hubungan-hubungan sosial

Akhlaq

Menurut Imam Abu Hamid al-Ghazali, kata al-khalq‘fisik’ dan al-khuluq ‘akhlaq’ yaitu dua kata yang sering digunakan bersamaan. Seperti redaksi bahasa Arab ini, fulaan husnu al-khalq wa al-khuluqyang artinya “ si Fulan baik lahirnya juga batinnya”. Sehingga yang dimaksud dengan kata ‘al-khalqadalah bentuk lahirnya. Sedangkan al-khuluqadalah bentuk batinnya.

Menurut Muhammad bin Ali asy-Syariif al-Jurjani akhlaq adalah bagi sesuatu sifat yang tertanam berpengaruh dalam diri, yang darinya terlahir perbuatan-perbuatan dengan gampang dan ringan, tanpa perlu berpikir dan merenung. Jika dari sifat tersebut terlahir pernuatan-perbuatan yang indah berdasarkan nalar dan syariat, dengan mudah, maka sifat tersebut dinamakan dengan akhlaq yang baik.

Sedangkan jikalau darinya terlahir perbuatan-perbuatan buruk, maka sifat tersebut dinamakan akhlaq yang buruk. Kemudian al-Jurjani berkata, “Kami katakan akhlaq itu sebagai suatu sifat yang tertanam berpengaruh dalam diri, sebab orang yang mengeluarkan tunjangan jarang-jarang dan hanya adakala saja, makaakhlaqnya tidak dinamakan sebagai seorang yang dermawan, selama sifat tersebut tak tertanam berpengaruh dalam dirinya. Demikian juga orang yang berusaha membisu saat marah, dengan sulit dan perjuangan keras, maka orang orang tersebut tidak dikatakan sebagai orang yang berakhlaq pemaaf.

Akhlaq itu bukanlah ungkapan dari perbuatan. Karena bisa saja ada orang yang akhlaqnya dermawan, tapi tidak mengeluarkan derma. Hal itu terjadi kemungkinan sebab ia tidak punya uang atau sebab ada halangan. Sementara bisa saja ada orang yang akhlaqnya bakhil,tapi ia mengeluarkan derma, sebab ada suatu motif tertentu yang mendorongnya atau sebab ingin pamer. Menurut Ahmad bin Mushthafa seorang ulama ensiklopedi mendefinisikan akhlaq yaitu ilmu yang darinya sanggup diketahui jenis-jenis keutamaan. Dan keutamaan itu yaitu terwujudnya keseimbangan antara tiga kekuatan, yaitu: kekuatan berfikir, kekuatan marah, kekuatan syahwat.  Selain itu definisi berdasarkan Muhammad bin Ali al-Faaruqi at-Tahanawi akhlaq yaitu keseluruhannya kebiasaan, sifat alami, agama dan harga diri.

Menurut definisi para ulama, akhlaq ialah suatu sifat yang tertanam dalam diri dengan berpengaruh yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa diawali berfikir panjang, merenung, dan memaksakan diri. Sedangkan sifat-sifat yang tertanam berpengaruh dalam diri, menyerupai kemarahan seorang yang asalnya pemaaf, maka itu bukan akhlaq. Demikian juga, sifat berpengaruh yang justru melahirkan perbuatan-perbuatan kejiwaan dengan sulit dan berfikir panjang, menyerupai orang bakhil. Berusaha menjadi bahagia memberi saat ingin dipandang orang. Jika demikian maka tidaklah sanggup dinamakan akhlaq.

Ukuran akhlaq yang baik yaitu jikaia sesuai dengan syariat yang Allah gariskan, berhak pula menerima rahmat dan ridhaNya. Dalam memegang akhlaq yang baik memperhatikan kepribadian masing-masing sampai membawa pada kebaikan dunia dan akherat. Untuk mencapai hal itu adanya sebuah kekuatan yang bisa memikirkan apa yang diharapkan dalam perencanaan.

Perencanaan dan hukum untuk semua makhluk hidup. Semua harus ada aturannya kalau ingin hidup tentram dengan evaluasi kekuatan tadi. Kekuatan akal, berbicara, insting, dan jiwa yang tenang, sanggup pula disebut sebagai kekuatan yang menjadi dasar untuk memahami hakikat-hakikat, impian untuk memperhatikan akibat-akibat setiap perbuatan dan membedakan antara yang mendatangkan manfaat dan yang menghasilkan kerusakan. Hampir semua insan sanggup membedakan mana yang baik dan buruk. Ajaran akhlaq sangatlah luas sampai batasan antara keyakinan dan akhlaq hampir sama. Sebenarnya dasar pendidikan akhlaq seorang muslim adalahakidah yang benar terhadap alam dan kehidupan, sebab akhlaq tersarikan dari keyakinan dan pancarandari keyakinan itu sendiri.

Akidah seseorang akan benar dan lurus jikalau kepercayaan dan keyakinan terhadapNya juga menyerupai itu. Karena yang tahu Sang Maha Khaliq dengan benar, yakin wujud, sifat dan perbuatanNya pasti akan gampang berperilaku baik sesuai perintah Allah. Hingga mustahil menjauh atau bahkan meninggalkan perintah Allah. Keyakinan terhadap Allah, malaikat, Kitab, dan RasulNya serta syariat yang mereka bawa tidak akan sanggup mencapai kesempurnaan kecuali jikalau disertai dengan keyakinan adanya hari akhir. Agar insan mempunyai akhlaq yang mulia haruslah benar-benar beriman kepada Allah swt bahwa Ia yaitu Zat yang menghidupkan dan yang mematikan, Dialah yang berhak membuat dan memerintahkan, serta hanya kepadaNya kawasan kembali.

Related

Agama 786752899325294485

Technology

Hot in week

Recent

Comments

item