Tips Pengertian Dan Ruang Lingkup Aqidah

Dalam pembahasan ini diperlukan Anda memahami tentang: Pengertian Penggunaan istilah Urgensi Akidah dan Makna Lillahi Ta’ala ...

A+ A-


Dalam pembahasan ini diperlukan Anda memahami tentang:
  1. Pengertian
  2. Penggunaan istilah
  3. Urgensi Akidah dan Makna Lillahi Ta’ala
  4. Ruang Lingkup Akidah
PENGANTAR
Salah satu aliran pokok Islam yang harus diketahui oleh semua umat Islam pada khususnya dan insan secara umum yakni akidah. Banyak orang yang telah berislam tapi barangkali belum mengetahui secara benar bagaimana doktrin Islam dan cara mengamalkannya. Ini sanggup dipahami karena banyak diantara kita yang memeluk agama Islam hanya alasannya yakni supaya mendapat identitas saja, lalu sebagian yang lain alasannya yakni semata-mata lahir dari orangtua dan lingkungan Islam. Cara beragama menyerupai ini terang tidak benar. Karenanya sangat penting untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar doktrin Islam.
PENGERTIAN DAN ISTILAH AKIDAH
Akidah berasal dari bahasa Arab aqidah yang artinya ….. Akidah yakni aliran Islam yang berkaitan dengan keyakinan, karenanya dalam penggunaannya, doktrin sering disebut dengan keimanan. Mengapa keyakinan? Karena sebagian besar pembahasannya banyak berkaitan dengan sesuatu yang ghaib yang lebih membutuhkan keyakinan ketimbang daypikir logis. Lantas apa alasan menerimanya kalau tak sanggup dinalar secara logis? Alasannya yakni sumber informasinya. Nabi Muhammad SAW dan al-Quran yakni sumber informasi yang akurat. Kenabian Muhammad dan kemukjizatan al-Quran sanggup diuji bahkan secara ilmiah bahwa semuanya berasal dari Tuhan. Al-Quran yakni satu-satunya kitab suci yang hingga kini masih terjaga kemurniannya.
Anda niscaya pernah pergi ke dokter kan? Anda didiagnosa, dan Anda diberi resep yang bahkan Anda tak sanggup membaca resep itu. Tapi Anda tetap percaya. Mengapa sanggup demikian? Karena Anda tahu sang dokter yakni dokter resmi, dokter yang punya izin praktik. Seorang dokter yang sungguh-sungguh dokter. Nah, demikian juga dengan Nabi Muhammad SAW. Kenabian Muhammad sudah terbukti secara meyakinkan bahwa ia benar-benar Nabi. Dengan demikian, apa yang ia beritakan, apa ia informasikan kita percaya. Bahkan meskipun tidak rasional.
PENGGUNAAN ISTILAH
Selanjutnya ada beberapa istilah yang sering dipakai untuk menyebut aliran doktrin ini, yaitu:
1. Akidah
Seperti telah disinggung di atas, doktrin berasal dari kata aqidah yang artinya simpul. Mengapa dikatakan simpul? Karena ajaran-ajaran yang berkenaan dengan doktrin merupakan simpul utama aliran Islam. Akidah yakni aliran pokok yang menjadi titik tolak dan kunci diterima ajaran-ajaran Islam yang lain. Makara akidahlah simpulnya, akidahlah pengikatnya.
2. Tauhid
Tauhid bersal dari kata wahhada-yuwahhidu-tauhida yang artinya “esa/tunggal”. Ini merujuk pada sifat Allah yang tunggal. Mengapa merujuk pada keesaan Allah? Karena inti utama dari aliran ini yakni mengesakan Allah, makanya orang sering menyebut disiplin aliran ini dengan ilmu tauhid.
3. Ushuluddin
Ushuluddin merupakan bahasa Arab yang artinya pokok-pokok agama. Ajaran ini merupakan aliran pokok agama. Orang yang akan memeluk Islam pertama-tama harus memahami wacana aliran ini. Makara ini yakni ilmu dasar yang harus dipahami oleh setiap orang yang memeluk Islam. Tanpa memahami dan meyakini aliran ini, kebersilaman kita tak ada gunanya.
4. Fikih Akbar
Fiqh akbar artinya pemahaman terbesar, atau pemahaman yang paling penting. Ajaran ini yakni aliran yang harus mendapat prioritas, pemahaman yang sangat penting sehingga disebut fiqh akbar. Namun istilah ini kini jarang digunakan.
URGENSI AKIDAH DAN MAKNA LILLAHI TA’ALA
Akidah atau keimanan merupakan bab terpenting dalam aliran Islam. Jika aliran Islam ini diumpamakan jasad, maka iman yakni ruhnya. Ia yakni jantung yang memompa darah kehidupan ke sekujur badan. Demikian halnya dengan akidah. Dialah yang menjadi ruh aliran Islam. Berdasarkan imanlah seseorang akan dinilai di hadapan Allah. Pada gilirannya, imanlah yang akan mengontrol dan mengarahkan sikap seorang Mukmin. Bahkan, shalat, haji, puasa, dan seluruh amal baik tak ada gunanya tanpa adanya keimanan. Demikian juga kualitas keberagamaan kita, kualitas ibadah kita juga diukur dengan seberapa besar keimanan kita kepada Allah. Mungkin kita shalat dan melaksanakan kebajikan lain, tapi apakah kita benar-benar mengingatnya? Apakah Allah senantiasa hadir dalam kehidupan kita? Apakah kalau kita sedang shalat kita merasa benar-benar sedang menghadap Allah? Apakah dikala kita mendapat keberuntungan kita sadar bahwa itu datangnya dari Allah?
Karena itulah dalam Islam ada aliran lillahi ta’ala (semua hal harus didasarkan alasannya yakni Allah atau untuk Allah). Lillahi ta’ala artinya menimbulkan Allah sebagai satu-satunya penyembahan, pemujaan, daerah bergantung, daerah berserah diri, dan daerah memohon pertolongan. Terkadang orang salah memahami kalimat lillahi ta’ala. Ia menyangka Allah itu egois. Mengapa? Karena semuanya katanya harus ditujukan untuk Allah.
Pemahaman semacam ini terang keliru. Beriman, memuja, dan berserah diri pada Allah sejatinya untuk kepentingan insan itu sendiri. Mengapa demikian? Manusia yakni makhluk yang tak sanggup hidup sendiri. Dalam memenuhi hajatnya ia akan bergantung pada obyek lain. Seandainya Allah tidak memerintahkan supaya insan bergantung pada-Nya, niscaya insan akan bergantung pada yang lain? Apa yang lain itu? Mungkin teman, atasan, uang atau mitos-mitos tertentu yang ia percayai.
Jika insan bergantung pada semua ini apa jadinya? Selama masih ada teman, ada atasan, ada uang, barangkali ia tenang. Tapi bagaimana kalau temannya berkhianat, atasannya mati, uangnya habis? Galau, kan? Stress? Karena semua itu sesuatu yang labil, gampang berubah, gampang tiba dan gampang pergi. Makara berbahaya bergantung pada sesuatu yang labil. Tapi Allah tetap, tak berubah. Dia yakni Tuhan yang tak pernah meninggalkan hamba-Nya, bahkan sekalipun hamba-Nya pernah mencaci maki-Nya. Tuhan yakni daerah bersandar yang stabil. Manusia akan merasa tenteram dan matap dalam hidupnya ketika ia bergantung pada Allah. Ia akan senantiasa optimis, bahkan dikala ia gagal sekali pun.
RUANG LINGKUP AKIDAH
Apa yang akan kita pelajari dalam doktrin ini? Ulama telah membagi ruang lingkup pembahasan doktrin ke dalam 4 (empat) pembahasan, yaitu:
  1. Ilahiyat, yaitu pembahasan yang berkenaan dengan problem ketuhanan utamanya pembahasan wacana Allah.
  2. Nubuwwat, yaitu pembahasan yang berkenaan dengan utusan-utusan Allah, yaitu para nabi dan para rasul Allah.
  3. Ruhaniyat, yaitu pembahasan yang berkenaan dengan makhluk gaib, menyerupai Jin, Malaikat, dan Iblis.
  4. Sam’iyyat, yaitu pembahasan yang bekenaan dengan alam ghaib, menyerupai alam kubur, akhirat, surge, neraka, dan lain-lain.

Related

pengertian 3842869590905151816

Technology

Hot in week

Recent

Comments

item