Teknik Ilmu Kelistrikan - Ancaman Listrik Akhir Menumpuk Stop Kontak
Sahabat dunia listrik, pernahkan kalian menumpuk stop kontak? Misalnya, memasang colokan kabel TV, kabel kulkas, kabel charger HP, kabe d...
https://tutorialcarapintar.blogspot.com/2019/10/teknik-ilmu-kelistrikan-ancaman-listrik.html
Sahabat dunia listrik, pernahkan kalian menumpuk stop kontak? Misalnya, memasang colokan kabel TV, kabel kulkas, kabel charger HP, kabe dispenser, dll pada satu stop kontak. Menggunakan satu stop kontak untuk beberapa peralatan listrik ternyata sanggup menjadikan bahaya. Bahaya listrik bisa timbul dari busur listrik yang muncul dari pemasangan steker yang kendor sebab terlalu banyak cabang. Namun sahabat, bisakah anda menyebutkan potensi ancaman lain dari penumpukan stop kontak ?. Nah, kali ini kita akan mengulas bersama sumber ancaman listrik dari pemakaian stop kontak bercabang.
Gambar 1. Penggunaan stop kontak bercabang.
A. PERALATAN LISTRIK STANDAR
Pertama kita harus mengenal dahulu stop kontak yang baik dan aman. Tidak perlu bingung, sederhananya komponen yang digunakan haruslah berstandar SNI yang biasanya terdapat pada pengenal. Adapun kabel stop kontak harus terstandarisasi Lembaga Masalah Kelistrikan (LMK). Logo LMK biasanya tercetak pada kemasan kabel. Lantas apa bedanya LMK dengan SNI? Sederhananya SNI ialah standarisasi produksi, sedangkan LMK merupakan forum yang melaksanakan pengujian suatu produk kelistrikan.
Gambar2. Logo LMK
Kabel yang terstandarisasi mempunyai pengenal tanda pengenal berupa tegangan kerja dan luas penampang kabel. Luas penampang kabel sangat memilih Kuat Hantar Arus (KHA) maksimal. Kuat Hantar Arus (KHA) maksimal kabel menurut luas penampang sudah diatur dalam Persayaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000. Djoko Laras Budiyo Taruno, dalam diktatnya yang diunggah ke http://staff.uny.ac.id telah membahas jenis jenis kabel beserta perhitungan KHA maksimal menurut PUIL. Untuk sederhananya, berikut aku bantu tampilkan tabel KHA berdasar luas penampang kabel :
Tabel 1. KHA kabel sesuai luas penampang.
B. PEMAKAIAN PERALATAN SESUAI STANDAR
Kemudian apa hubungannya KHA kabel dengan penumpukan stop kontak ?
Kabel stop kontak standar yang beredar di pasaran umumnya mempunyai tipe NYM 3 x 1.5 mm. Berdasarkan tabel KHA, maka kabel tersebut bisa melewatkan arus maksimal sebesar 19 Ampere, dengan tegangan 220 volt. Kabel jenis ini digunakan untuk mensuplai daya sebesar 220 Volt x 19 Ampere = 4180 VA. Atau beban maksimal yang bisa diampu ialah sebesar 220 Volt x 19 Ampere x 0.8 = 3344 Watt. (Formula perhitungan daya listrik sanggup dipelajari di sini: https://tutorialcarapintar.blogspot.com/search?q=teori-dasar-listrik).
Gambar 3. Kabel tipe NYM.
Ternyata menurut standar yang telah ditentukan, stop kontak tersebut bisa digunakan beban sebesar 3344 Watt. Apabila sobat dunia listrik memasang beban lebih dari KHA tersebut memakai satu stop kontak, maka ancaman kebakaran akhir listrik sanggup terjadi. Kabel sumber untuk stop kontak akan panas dan memperabukan isolasi kabel sebab tidak bisa melewatkan arus. Masalahnya, banyak kita temui kabel stop kontak yang tidak standar. Stop kontak yang tidak standar mempunyai luas penampang yang kecil. Luas penampang yang kecil tentu saja bisa melewatkan arus yang lebih kecil pula. Nah, saran penulis untuk sobat sekalian pilihlah stop kontak yang standar (dapat dilihat di pengenal kabel). Selain itu pakailah beban listrik yang sesuai kemampuan kabel, perkirakanlah kemampuan penghantarnya. Jangan menumpuk beban, apabila hendak memasang beban pemanis maka pakai juga stop kontak tambahan. Ingat, utamakan keselamatan.
Mas Ben