Turorial Berguru Listrik - Batasan Nilai Kvarh Supaya Tidak Kena Denda Pln
Apa korelasi Daya Reaktif kVAR dengan Faktor Daya dan berapa batasan nilai kVARH biar tidak kena denda PLN ? Sebagai kompensasi terhad...

https://tutorialcarapintar.blogspot.com/2019/10/turorial-berguru-listrik-batasan-nilai.html
Cara memperbaikinya yaitu dengan memasang capasitor bisa dengan nilai yang konstan ( fix capacitor ) ataupun variable capacitor yand diatur melalui Capacitor Bank.
Besar atau kecilnya Capacitor tersebut berada dalam satuan kVAR. kVAR inilah yang nantinya menyuplai kebutuhan daya reaktif peralatan, sehingga tidak lagi menggunakan daya reaktif dari PLN.
Metode untuk meningkatkan faktor daya tesebut bahwasanya tidak sulit dan ada beberapa cara mudah untuk itu, ibarat berikut :
1. Metode Mudah 0.86
Ini merupakan cara paling mudah untuk menetukan daya reaktif.
Jika nilai faktor daya dan kebutuhan daya reaktifnya sebuah instalasi tidak diketahui, cukup menggunakan metode 0.86 ini.
Nilai 0.86 yaitu faktor daya yang kondusif dari denda PLN.
Contoh :
Jika instalasi pelanggan hanya diketahui kontraknya saja yaitu 10 kVA.
Untuk kebutuhan kVAR nya yaitu :
- kVAR (Q) = 10 kVA x 0.5 x (2/3) = 3.33 kVAR
Rumus simpel ini menurut hitungan sebagai berikut :
- Cos Ø = 0.86 , sehiggga
- Ø = Arc Cosinus 0.86 (Invers dari Cos) = 30o
- Sin Ø = Sin 30 = 0.5
- kVAR (Q) = 10 kVA x 0.5
- kVAR (Q) = 5kVAR x 2/3 = 3.33 kVAR
Dikali 2/3, alasannya masih menggunakan kVAR dari PLN tetapi tidak full (masih dibatas yang tidak dikenai denda) dan kekurangannya di sediakan sendiri sebesar 3.33 kVAR.
Makara daya reaktif (kVAR) 1/3 diambil dari PLN sehigga kita tidak menggunakan lebih dan tidak kena denda dan 2/3 nya kita sediakan sendiri berupa Capacitor embel-embel yang terpasang diinstalasi.
2. Metode tagihan bulanan
Nilai kVAR yang disediakan didapat dari besarnya denda pemakaian kVARH yang dikenai PLN.
Hal ini sanggup dilihat pada tagihan listrik yang dibayarkan setiap bulannya. Bila pada tagihan pada bulan tertentu sebuah pelanggan dikenai denda kVARH sebesar 800 kVARH.
Maka rata –rata pemakaian kVAR setiap jam oleh pelanggan tersebut yaitu :
- = 8000 kVARH : ( 30 hari x 24 jam ) = 11.1 kVAR / jam
Nilai 11.1 kVAR yaitu nilai kekurangan kVAR yang harus disediakan biar pelanggan tersebut tidak dikenai denda setiap bulannya.
Metode ini memerlukan data tagihan PLN setiap bulannya. Sehingga nilai kVAR yang didapat akan lebih anggun kalau kwitansi tagihan PLN dan informasi besarnya denda kVARH setiap bulan sanggup dirata-ratakan dari tagihan selama 5 s/d 10 bulan.
Metode ini hanya untuk menghindari denda kVARH PLN, alasannya kVAR yang didapat dari perhitungan diatas hanya untuk mencapai faktor daya 0.86 saja.
Bila diinginkan untuk lebih irit lagi, biar faktor dayanya bisa diatas 0.86, misalkan 0.9 maka hitungan praktisnya nilai kVAR tersebut dikalikan 2, sehingga dari perhitungan diatas kVAR yang ideal yaitu :
- = 2 x 11.1 kVAR = 22.1 kVAR
3. Metode Pengukuran dan Perhitungan
Pada metode ini sebuah instlasi pelanggan dilakukan pengukuran dan pengambilan data dengan peralatan metering, yaitu data daya (P), data arus (I) dan data tegangan (V).
Untuk keakuratan data yang terkumpul, sebaiknya dilakukan beberapa kali pengambilan pengukuran pada ketika jam sibuk, yaitu ketika pemakaian daya full.
Contoh :
Dari hasil beberapa kali pengukuran didapat data rata – rata pada sebuah pelanggan PLN 1 phasa yaitu sebagai berikut : P = 2 kW; V :220 : I = 15 A
Dengan rumus :
- P = V x I x Cos Ø
Didapat faktor daya (Cos Ø) :
- Cos Ø = P : (V x I)
- Cos Ø = 2000 : (220 x 15)
- Cos Ø = 2000 : 3300 = 0.6
Faktor daya pelanggan didapat sebesar : 0.6
Untuk mencari nilai kVAR dari pelanggan , kembali kita gunakan rumus segitiga daya, yaitu :
- S = √( P2 + Q2 )
Untuk 2 kW arus yang diserap yaitu 15 A, sehingga S (VA) yaitu :
- S = V x I
- S = 220 x 15
- S = 3300 VA
Sehingga nilai Q (kVAR) didapat :
- S = √( P2 + Q2 )
- Q = √( S2 - P2 )
- Q = √( 33002 - 20002 )
- Q = 2624 VAR atau 2.6 kVAR
Dari hasil pencarian, kVAR yang dipakai oleh pelanggan tersebut yaitu : 2.6 kVAR.
Jika pelanggan tersebut ingin memperbaiki faktor dayanya, misalkan menjadi 0.95, maka kVAR yang diharapkan untuk mencapai 0.95 yaitu :
Beban yaitu sebesar 2 kW, tegangan tetap pada 220 V dan faktor daya 0.95, arus yang dipakai yaitu :
Dengan rumus :
- P = V x I x Cos Ø
Dicari arus yang dipakai :
- I = P : (V x Cos Ø )
- I = 2000 : (220 x 0.95)
- I = 2000 : 209 = 9.56 A
Untuk 2 kW arus yang diserap yaitu 9.56 A, sehingga S (VA) yaitu :
- S = V x I
- S = 220 x 9.56 S = 2103 VA
Sehingga nilai Q (kVAR) didapat :
- S = √( P2 + Q2 )
- Q = √( S2 - P2 )
- Q = √( 21032 - 20002 )
- Q = 650 VAR atau 0.65 kVAR
Dari hasil pencarian, kVAR yang dipakai oleh pelanggan tersebut yaitu : 0.65 kVAR.
Makara yang harus disediakan oleh pelanggan tersebut biar faktor dayanya naik dari 0.6 ke 0.95 yaitu sebesar :
- 2.6 kVAR – 0.65 kVAR = 1.95 kVAR