Turorial Berguru Listrik - Jenis-Jenis Pentanahan (Sistem Grounding) - Lengkap
Postingan kali ini melengkapi postingan saya terdahulu mengenai Jenis-jenis Pentanahan (Sistem Grounding) . Pada postingan tersebut disebut...

https://tutorialcarapintar.blogspot.com/2019/10/turorial-berguru-listrik-jenis-jenis_15.html
- Sistem TN-C : Jika N dan konduktor PE terhubung (PEN)
- Sistem TN-S : Jika N dan konduktor PE terpisah
- Sistem TN-C-S : Gabungan antara TN-C dan TN-S, dalam tingkatan distribusi listrik TN-S diterapkan pada peralatan dibawah peralatan yang memakai TN-C, biasanya peralatan sesudah power suplay.

Sekarang kita kembali kelanjutan postingan Jenis-jenis Pentanahan (Sistem Grounding),
TN-C (Terre Neutral - Combined)
Pada sistem TN-C, susukan netral dari peralatan distribusi utama (sumber listrik) terhubung lansung dengan susukan netral konsumen dan frame dari peralatan yang terpasang.
Dengan sistim ini konduktor netral dipakai sebagai konduktor pelindung dan adonan antara netral dengan pembumian sisi frame peralatan dikenal sebagai konduktor PEN (Prtective Earthing and Neutral).
Sistem ini tidak diizinkan untuk konduktor kurang dari 10 mm2 atau untuk peralatan portabel. Hal ini dikarenakan jikalau terjadi gangguan maka pada ketika yang sama konduktor PEN membawa arus unbalance phasa serta arus harmonisa tingkatan ketiga dan kelipatannya.
Untuk mengurangi efek terhadap peralatan dan makhluk hidup disekitar peralatan tersebut, maka pada penerapan sistim TN-C, konduktor PEN harus terhubung kesejumlah batang elektroda untuk pembumian pada instalasi tersebut.
IT (Isolated Terre)
Dari abjad pertamanya ( I ) sudah terperinci bahwa , pada sistim pembumian dengan jenis IT ini, netral nya isolated (tidak terhubung) dengan bumi. Titik PE tidak terhubung ke susukan netral tetapi lansung dihubungkan ke pembumian.
Pada penerapannya, titik netral pada sistim IT tidak benar – benar terisolasi dengan bumi, tetapi masih dihubungkan dengan impdedansi Zs yang nilainya sangant tinggi yaitu sekitar 1000 ohm hingga 3000 ohm. Hal ini untuk tujuan membatasi level tegangan over voltage ketika terjadinya ganguan pada sistim tersebut.