Turorial Berguru Listrik - Load Shedding ( Pelepasan Beban )
Apa itu Load Shedding ? Load Shedding atau pelepasan beban merupakan metode yang dilakukan oleh penyedia layanan suplai energy listr...
https://tutorialcarapintar.blogspot.com/2019/10/turorial-berguru-listrik-load-shedding.html
Apa itu Load Shedding ?
Load Shedding atau pelepasan beban merupakan metode yang dilakukan oleh penyedia layanan suplai energy listrik untuk mengurangi seruan beban pada sistim pembangkit listrik untuk waktu sementara dengan mematikan distribusi energi listrik atau melaksanakan pemadaman sementara pada wilayah tertentu.
Shutdown atau pemadaman yang disengaja dilakukan pada suatu wilayah tertentu dengan tujuan untuk mencegah kegagalan jaringan sistim pembangkit dan distribusi energy listrik secara keseluruhan.
Kapan Load Shedding Terjadi ?
Load shedding menjadi perlu ketika seruan kebutuhan listrik pada jaringan wilayah tertentu lebih besar dari kapasitas pasokan listrik yang tersedia. Sehingga pada sisi penyedia suplai layanan energi listrik sangatlah penting untuk menjaga seruan kebutuhan lstrik berada di bawah kapasitas pasokan. Yang berarti seruan kebutuhan listrik harus selalu dibawah kapasitas pembangkit yang sanggup beroperasi pada ketika tersebut.
Untuk hal tersebut, prognosa kebutuhan beban perlu dilakukan dalam hubungannya dengan sejumlah kriteria lain yang akan mempengaruhi proyeksi beban per jam dan menyeimbangkan seruan dengan kapasitas pasokan yang tersedia.
Fungsi ini dilakukan oleh Pusat Pengendalian Beban yang memonitor dinamika seruan kebutuhan listrik dan ketersediaan pasokan listrik dari pembangkit secara kontiniyu selama 24 jam setiap harinya. Untuk menjaga keseimbangan seruan dan ketersediaan pasokan listrik, aspek aspek lain yang sanggup mempengaruhi seruan dan pasokan tersebut, menyerupai aktivitas pemeliharaan baik pada distribusi maupun pada pembangkitan, pelanggan industri besar, aktivitas nasional dan banyak sekali aspek lainnya yang berpotensi menggangu kestabilan sistim mesti jadi perhatian.
Load Shedding merupakan pilihan terakhir yang harus dilakukan ketika semua upaya lain untuk menyeimbangkan pasokan dan seruan gagal, sehingga sanggup mencegah shutdown nya seluruh jaringan yang untuk pemulihannya (recovery) akan membutuhkan waktu yang lebih lama.
Tahapan Load Sheding
Dikarenakan tindakan Load shedding ialah respon mendesak untuk keadaan darurat, maka isu kepada konsumen akan dilakukannya pemadaman tidak sanggup dilakukan. Biasanya Load Shedding dibagi atas beberapa tahap yang akan beroperasi ketika tahapan dibawahnya mengalami kegagalan. Secara umum Load Shedding dibagi menjadi 4 tahap, yaitu :
- Tahap I : Pemadaman untuk sebagian besar perumahan dan beban komersil lainnya, menyerupai mall, industry kecil, perkantoran dll
- Tahap II : Meliputi Tahap I dan pedamana beban Industri besar
- Tahap III : Meliputi Tahap I, II dan pemadaman seluruh pemakaian pada wilayah tertentu. Pengecualian pada sumber daya strategis nasional, menyerupai ; pagnkalan militer, sentra pemerintahaan dan lain sebagainya.
- Islands : Merupakan tahap terakhir, dimana jaringan yang sebelumnya terinterkoneksi dipecah menjadi potongan bagian kecil ( pulau – pulau ), sehingga pembangkit yang masih beroperasi hanya melayani wilayah kawasan lokasi pembangkit tersebut.
Untuk sistim yang terintegrasi, load Shedding akan beroperasi secara otomatis ketika frekuensi berada dibawah 4% dari frekeuensi normal dan tegangan dibawah 10% dari tegangan normal. Sehingga ketika Load Shedding tahap 1 aktif, dibutuhkan frekuensi dan tegangan kembali normal sebab beban telah dikurangi sesuai kelompok beban tahap 1.
Load Shedding tahap 2 akan bereaksi sehabis pada setting waktu tertentu nilai frekuensi dan tegangan hasil load Shedding tahap 1 masih dibawah 4% dan 10%. Begitu seterusnya hingga terjadinya sistim Islands.
Aturan dan pemilihan bebam untuk tiap tahapan Load Shedding biasanya ditetapkan secara nasional dengan pertimbangan khusus menyerupai hambatan teknis dilapangan, kepraktisan dan efektifitas serta sensifitas terhadap dampak ekonomi diwilayah tertentu.
Load Shedding berbeda dengan pemadaman bergilir, pemadaman bergilir memang sudah direncanakan dari awal sehingga pengaturan pemadamannya dan waktu pemadaman sanggup dikondisikan sesuai dengan kebutuhan.
Load Shedding hanya dilaksanakan pada kondisi darurat, dan jarang berkelanjutan berhari hari dan kondisinya tidak terjadi setiap tahun. Kondisi daruratnya ialah ketika sistim sedang beroperasi normal, dan datang – datang pasokan untuk memenuhi kebutuhan listrik menjadi berkurang sebab gangguan yang muncul baik dari internal, eksternal maupun faktor alam menyerupai peristiwa seprerti jalur transmisi putus, atau gangguan pada pembangkit.