Cara Absurd 5 Negara Dalam Meningkatkan Angka Kelahiran
Hedryiks | Salah satu dilema yang ada di Indonesia yaitu tingginya angka kelahiran, salah satu upaya pemerintah yaitu dengan mengampanyekan...
https://tutorialcarapintar.blogspot.com/2019/11/cara-absurd-5-negara-dalam-meningkatkan.html
Hedryiks | Salah satu dilema yang ada di Indonesia yaitu tingginya angka kelahiran, salah satu upaya pemerintah yaitu dengan mengampanyekan jadwal keluarga berencana 2 anak lebih baik. Sama halnya dengan Indonesia, negara dengan tingkat populasi yang sangat tinggi menyerupai India juga berusaha menekan tingkat kelahiran untuk mengontrol jumlah penduduk.
Berlawanan dengan negara-negara diatas, negara yang kekurangan jumlah penduduk berusaha untuk meningkatkan tingkat kelahiran dengan aneka macam cara. Mulai dari membebaskan pajak, memberi bonus, sampai menghadiahi kulkas.
Berikut ini 5 negara yang melaksanakan cara unik dalam meningkatkan jumlah penduduknya:
1. Korea Selatan
Kesalahan jadwal yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan sebelumnya mengakibatkan perekonomian korea yang sebelumnya mulai bermetamorfosis krisis dikala ini.
Tingkat kelahiran di Korea Selatan sangat rendah disebabkan banyak diantara pasangan di Korea yang khawatir untuk mempunyai anak lantaran tingginya biaya perawatan anak dan biaya pendidikan yang harus dikeluarkan. Para orang renta di Korea mempunyai persepsi bahwa untuk sukses maka perlu menempuh pendidikan yang tinggi sampai sarjana.
Hal tersebut mendorong pemerintah melaksanakan langkah kreatif, mulai dari mengurangi biaya kuliah dan melemahkan persepsi masyarakat akan pendidikan yang tinggi diharapkan untuk sukses. Selain itu langkah unik lainnya pemerintah Korea mengatakan hadiah uang tunai dan insentif bagi warganya yang mempunyai anak lebih dari satu.
Langkah kreatif lainnya, pada 2010 pemerintah Korea Selatan menciptakan sebuah kebijakan yang unik yang disebut Family Day, yaitu pada setiap hari Rabu pada ahad ketiga tiap bulannya, setiap perusahaan harus memadamkan lampu pada jam 7 malam.
Kebijakan tersebut dibentuk dengan tujuan mengatakan waktu bagi masyarakat untuk berkumpul dengan pasangan atau keluarganya. Dan kalau dilanggar bahkan hukuman pun sanggup diberikan.
2. Singapura
Sama halnya dengan Korea Selatan, pemerintah dari negara yang berbatasan dengan Indonesia ini juga sedang gencar dalam mengampanyekan program-program untuk meningkatkan tingkat kelahiran dinegaranya.
Singapura hanya mempunyai jumlah penduduk sekitar 5,399 juta jiwa, yang terbilang sangat rendah untuk sebuah negara. Hal tersebut mendorong pemerintah melaksanakan jadwal menyerupai mengatakan hadiah dan laba bagi setiap bayi yang lahir serta orangtuanya.
Seperti yang dikutip laman Mentalfloss, pemerintah Singapura menghabiskan anggaran setiap tahunnya sekitar US$ 13 Miliar. Mereka juga memperlihatkan dana pada setiap orangtua sebesar US$ 15 ribu untuk keperlua anak, insentif pajak dan cuti hamil, hal tersebut dilakukan untuk meyakinkan warganya yang sibuk bekerja untuk mempunyai anak.
Baca juga : Jenis- jenis jaringan komputer dan manfaatnya
3. Jepang
Negara asia selanjutnya yang juga mengalami krisis kelahiran yaitu Jepang, bahkan diprediksi populasi anak muda akan ditutupi oleh lansia kedepannya. Pada tahun 2010 Pemerintah mendukung penciptaan robot bayi (Yotaro) yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Tsukaba walau banyak mendapat kritik.
Hal tersebut dilakukan oleh pemerintah dengan impian bahwa pasangan di Jepang sanggup kembali mempertimbangkan untuk mempunyai anak biologis sehabis mencoba mengadopsi bayi robot tersebut.
4. Rusia
Sejak sekitar tahun 1990, populasi Rusia menyusut drastis disebabkan rendahnya tingkat kelahiran dan tingginya angka ajal di negara tersebut. Sehingga pada tahun 2007, pemerintah Rusia mencanangkan jadwal yang disebut Conception Day setiap tanggal 12 September.
Dengan diberikan waktu libur yang lebih tersebut, diharapkan karyawan yang sibuk bekerja sanggup menghabiskan waktu bersama pasangannya dan menghasilkan bayi. Setiap pasangan yang beruntung melahirkan bayi pada tanggal 12 juni atau 9 bulan sehabis Conception Day, yang sekaligus merupakan Hari Nasional Rusia akan mendapat aneka macam macam hadiah mulai dari lemari es, uang tunai sampai mobil.
5. Jerman
Pada tahun 2007 Jerman gencar dalam meningkatkan jumlah penduduknya, lantaran populasi anak muda di negara ini merupakan yang paling rendah diantara negara Uni Eropa lainnya. Pemerintah bahkan mengeluarkan miliaran dolar Amerika setiap tahunnya untuk mensubsidi atau dengan kata lain menggaji setiap orang renta yang berhenti kerja lantaran mengurusi anaknya.
Tiap orang renta mendapat honor US$ 25 ribu per tahunnya. Namun ternyata jadwal ini kurang berhasil dengan tidak meningkatnya jumlah kelahiran di negara tersebut. Dengan masuknya para imigran dari Suriah dan negara-negara dari Timur Tengah diharapkan sanggup membantu Jerman mengatasi rendahnya jumlah perjaka yang dihadapinya.
Berikut yaitu video yang menjelaskan hal tersebut:
Berlawanan dengan negara-negara diatas, negara yang kekurangan jumlah penduduk berusaha untuk meningkatkan tingkat kelahiran dengan aneka macam cara. Mulai dari membebaskan pajak, memberi bonus, sampai menghadiahi kulkas.
Population |
Berikut ini 5 negara yang melaksanakan cara unik dalam meningkatkan jumlah penduduknya:
1. Korea Selatan
Kesalahan jadwal yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan sebelumnya mengakibatkan perekonomian korea yang sebelumnya mulai bermetamorfosis krisis dikala ini.
Tingkat kelahiran di Korea Selatan sangat rendah disebabkan banyak diantara pasangan di Korea yang khawatir untuk mempunyai anak lantaran tingginya biaya perawatan anak dan biaya pendidikan yang harus dikeluarkan. Para orang renta di Korea mempunyai persepsi bahwa untuk sukses maka perlu menempuh pendidikan yang tinggi sampai sarjana.
Hal tersebut mendorong pemerintah melaksanakan langkah kreatif, mulai dari mengurangi biaya kuliah dan melemahkan persepsi masyarakat akan pendidikan yang tinggi diharapkan untuk sukses. Selain itu langkah unik lainnya pemerintah Korea mengatakan hadiah uang tunai dan insentif bagi warganya yang mempunyai anak lebih dari satu.
Langkah kreatif lainnya, pada 2010 pemerintah Korea Selatan menciptakan sebuah kebijakan yang unik yang disebut Family Day, yaitu pada setiap hari Rabu pada ahad ketiga tiap bulannya, setiap perusahaan harus memadamkan lampu pada jam 7 malam.
Kebijakan tersebut dibentuk dengan tujuan mengatakan waktu bagi masyarakat untuk berkumpul dengan pasangan atau keluarganya. Dan kalau dilanggar bahkan hukuman pun sanggup diberikan.
2. Singapura
Sama halnya dengan Korea Selatan, pemerintah dari negara yang berbatasan dengan Indonesia ini juga sedang gencar dalam mengampanyekan program-program untuk meningkatkan tingkat kelahiran dinegaranya.
Singapura hanya mempunyai jumlah penduduk sekitar 5,399 juta jiwa, yang terbilang sangat rendah untuk sebuah negara. Hal tersebut mendorong pemerintah melaksanakan jadwal menyerupai mengatakan hadiah dan laba bagi setiap bayi yang lahir serta orangtuanya.
Seperti yang dikutip laman Mentalfloss, pemerintah Singapura menghabiskan anggaran setiap tahunnya sekitar US$ 13 Miliar. Mereka juga memperlihatkan dana pada setiap orangtua sebesar US$ 15 ribu untuk keperlua anak, insentif pajak dan cuti hamil, hal tersebut dilakukan untuk meyakinkan warganya yang sibuk bekerja untuk mempunyai anak.
Baca juga : Jenis- jenis jaringan komputer dan manfaatnya
3. Jepang
Negara asia selanjutnya yang juga mengalami krisis kelahiran yaitu Jepang, bahkan diprediksi populasi anak muda akan ditutupi oleh lansia kedepannya. Pada tahun 2010 Pemerintah mendukung penciptaan robot bayi (Yotaro) yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Tsukaba walau banyak mendapat kritik.
Hal tersebut dilakukan oleh pemerintah dengan impian bahwa pasangan di Jepang sanggup kembali mempertimbangkan untuk mempunyai anak biologis sehabis mencoba mengadopsi bayi robot tersebut.
4. Rusia
Dengan diberikan waktu libur yang lebih tersebut, diharapkan karyawan yang sibuk bekerja sanggup menghabiskan waktu bersama pasangannya dan menghasilkan bayi. Setiap pasangan yang beruntung melahirkan bayi pada tanggal 12 juni atau 9 bulan sehabis Conception Day, yang sekaligus merupakan Hari Nasional Rusia akan mendapat aneka macam macam hadiah mulai dari lemari es, uang tunai sampai mobil.
5. Jerman
Pada tahun 2007 Jerman gencar dalam meningkatkan jumlah penduduknya, lantaran populasi anak muda di negara ini merupakan yang paling rendah diantara negara Uni Eropa lainnya. Pemerintah bahkan mengeluarkan miliaran dolar Amerika setiap tahunnya untuk mensubsidi atau dengan kata lain menggaji setiap orang renta yang berhenti kerja lantaran mengurusi anaknya.
Tiap orang renta mendapat honor US$ 25 ribu per tahunnya. Namun ternyata jadwal ini kurang berhasil dengan tidak meningkatnya jumlah kelahiran di negara tersebut. Dengan masuknya para imigran dari Suriah dan negara-negara dari Timur Tengah diharapkan sanggup membantu Jerman mengatasi rendahnya jumlah perjaka yang dihadapinya.
Berikut yaitu video yang menjelaskan hal tersebut: