Arti dan pengertian Yang Dimaksud Pengertian Sabar
Pengertian Sabar – Arti kata Sabar (al-shabru) berdasarkan bahasa ialah menahan diri dari keluh kesah. Bersabar artinya berupaya sabar. A...
https://tutorialcarapintar.blogspot.com/2019/02/arti-dan-pengertian-yang-dimaksud.html
Pengertian Sabar – Arti kata Sabar (al-shabru) berdasarkan bahasa ialah menahan diri dari keluh kesah. Bersabar artinya berupaya sabar. Ada pula al-shibrudengan meng-kasrah-kan shad artinya obat yang pahit, yakni sari pepohonan yang pahit. Menyabarkannya berarti menyuruhnya sabar. Bulan sabar, artinya bulan puasa. Ada yang berpendapat, "Asal kalimat sabar ialah keras dan kuat. Al-Shibrutertuju pada obat yang populer sangat pahit dan sangat tak enak. Al Ushmu'i mengatakan, "Jika seorang lelaki menghadapi kesulitan secara bulat, artinya la menghadapi kesulitan itu secara sabar. Ada pula Al-Shubrudengan men-dhamah-kan shad, tertuju pada tanah yang subur alasannya ialah kerasnya.
Ada pula yang berpendapat, "Sabar itu diambil dari kata mengumpulkan, memeluk, atau merangkul. Sebab, orang yang sabar itu yang merangkul atau memeluk dirinya dari keluh-kesah. Ada pula kata
shabrahyang tertuju pada makanan. Pada dasarnya, dalam sabar itu ada tiga arti, menahan, keras, mengumpulkan, atau merangkul, sedang lawan sabar ialah keluh-kesah.
Dari arti-arti yang dikemukakan di atas, sanggup disimpulkan bahwa kesabaran menuntut ketabahan dalam menghadapi sesuatu yang sulit, berat, dan pahit, yang harus diterima dan dihadapi dengan penuh tanggung jawab. Berdasar kesimpulan tersebut, para agamawan berdasarkan M. Quraish Shihab merumuskan pengertian sabar sebagai "menahan diri atau membatasi jiwa dari keinginannya demi mencapai sesuatu yang baik atau lebih baik (luhur)".
Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, sabar artinya menahan diri dari rasa gelisah, cemas dan amarah; menahan pengecap dari keluh kesah menahan anggota badan dari kekacauan. Menurut Achmad Mubarok, pengertian sabar ialah sabar hati tanpa mengeluh dalam menghadapi godaan dan rintangan dalam jangka waktu tertentu dalam rangka mencapai tujuan. Menurut Muhammad Rabbi Muhammad Jauhari bahwa para ulama menyebutkan sejumlah definisi bagi sabar, di antaranya:
a. Meneguk cairan pahit tanpa muka mengerut
b. Diam terhadap musibah,
c. Berteguh hati atas aturan-aturan Al-Quran dan As-Sunnah,
d. Tak pernah mengadu,
e. Tidak ada perbedaan antara sedang nikmat dan sedang diuji meskipun dua-duanya mengandung bahaya.
Dengan demikian berdasarkan Muhammad Rabbi Muhammad Jauhari, sabar ialah bertahan diri untuk menjalankan aneka macam ketaatan, menjauhi larangan dan menghadapi aneka macam ujian dengan rela dan pasrah. Ash Shabur(Yang Mahasabar) juga merupakan salah satu asma'ul husnaAllah SWT., yakni yang tak tergesa-gesa melaksanakan tindakan sebelum waktunya.
Dalam agama, sabar merupakan satu di antara stasiun-stasiun (maqamat) agama, dan satu anak tangga dari tangga seorang salikdalam mendekatkan diri kepada Allah. Struktur maqamat agama terdiri dari (1) Pengetahuan (ma'arif) yang sanggup dimisalkan sebagai pohon, (2) perilaku (ahwal) yang sanggup dimisalkan sebagai cabangnya, dan (3) perbuatan (amal) yang sanggup dimisalkan sebagai buahnya. Seseorang bisa bersabar kalau dalam dirinya sudah terstruktur maqamatitu. Sabar bisa bersifat fisik, bisa juga bersifat psikis.
Karena sabar bermakna kemampuan mengendalikan emosi, maka nama sabar berbeda-beda tergantung obyeknya.
1. Ketabahan menghadapi musibah, disebut sabar, kebalikannya ialah gelisah (jaza') dan keluh kesah (hala').
2. Kesabaran menghadapi godaan hidup nikmat disebut, bisa menahan diri (dlobith an nafs), kebalikannya ialah tidak tahanan (bathar).
3. Kesabaran dalam peperangan disebutpemberani, kebalikannya disebut pengecut
4. Kesabaran dalam menahan murka disebut santun (hilm), kebalikannya disebut pemarah (tazammur).
5. Kesabaran dalam menghadapi tragedi yang mencekam disebut lapang dada, kebalikannya disebut sempit dadanya.
6. Kesabaran dalam mendengar gossip disebut bisa menyembunyikan belakang layar (katum),
7. Kesabaran terhadap kemewahan disebut zuhud,kebalikannya disebut serakah, loba (al hirsh).
8. Kesabaran dalam mendapatkan yang sedikit disebut kaya hati (qana'ah), kebalikannya disebut tamak, rakus (syarahun).
Demikianlah beberapa pengertian sabar berdasarkan para ulama. Terlepas dari bermacam-macam pandangan wacana maqam shabr, intinya kesabaran ialah wujud dari konsistensi diri seseorang untuk memegang prinsip yang telah dipegangi sebelumnya. Atas dasar itu maka al-Quran mengajak kaum muslimin supaya berhias diri dengan kesabaran. Sebab, kesabaran memiliki faedah yang besar dalam membina jiwa, memantapkan kepribadian, meningkatkan kekuatan insan dalam menahan penderitaan, memperbaharui kekuatan insan dalam menghadapi aneka macam kasus hidup, beban hidup, musibah, dan bencana, serta menggerakkan kesanggupannya untuk terus-menerus berjihad dalam rangka meninggikan kalimah Allah .SWT
Ada pula yang berpendapat, "Sabar itu diambil dari kata mengumpulkan, memeluk, atau merangkul. Sebab, orang yang sabar itu yang merangkul atau memeluk dirinya dari keluh-kesah. Ada pula kata
shabrahyang tertuju pada makanan. Pada dasarnya, dalam sabar itu ada tiga arti, menahan, keras, mengumpulkan, atau merangkul, sedang lawan sabar ialah keluh-kesah.
Dari arti-arti yang dikemukakan di atas, sanggup disimpulkan bahwa kesabaran menuntut ketabahan dalam menghadapi sesuatu yang sulit, berat, dan pahit, yang harus diterima dan dihadapi dengan penuh tanggung jawab. Berdasar kesimpulan tersebut, para agamawan berdasarkan M. Quraish Shihab merumuskan pengertian sabar sebagai "menahan diri atau membatasi jiwa dari keinginannya demi mencapai sesuatu yang baik atau lebih baik (luhur)".
Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, sabar artinya menahan diri dari rasa gelisah, cemas dan amarah; menahan pengecap dari keluh kesah menahan anggota badan dari kekacauan. Menurut Achmad Mubarok, pengertian sabar ialah sabar hati tanpa mengeluh dalam menghadapi godaan dan rintangan dalam jangka waktu tertentu dalam rangka mencapai tujuan. Menurut Muhammad Rabbi Muhammad Jauhari bahwa para ulama menyebutkan sejumlah definisi bagi sabar, di antaranya:
a. Meneguk cairan pahit tanpa muka mengerut
b. Diam terhadap musibah,
c. Berteguh hati atas aturan-aturan Al-Quran dan As-Sunnah,
d. Tak pernah mengadu,
e. Tidak ada perbedaan antara sedang nikmat dan sedang diuji meskipun dua-duanya mengandung bahaya.
Dengan demikian berdasarkan Muhammad Rabbi Muhammad Jauhari, sabar ialah bertahan diri untuk menjalankan aneka macam ketaatan, menjauhi larangan dan menghadapi aneka macam ujian dengan rela dan pasrah. Ash Shabur(Yang Mahasabar) juga merupakan salah satu asma'ul husnaAllah SWT., yakni yang tak tergesa-gesa melaksanakan tindakan sebelum waktunya.
Dalam agama, sabar merupakan satu di antara stasiun-stasiun (maqamat) agama, dan satu anak tangga dari tangga seorang salikdalam mendekatkan diri kepada Allah. Struktur maqamat agama terdiri dari (1) Pengetahuan (ma'arif) yang sanggup dimisalkan sebagai pohon, (2) perilaku (ahwal) yang sanggup dimisalkan sebagai cabangnya, dan (3) perbuatan (amal) yang sanggup dimisalkan sebagai buahnya. Seseorang bisa bersabar kalau dalam dirinya sudah terstruktur maqamatitu. Sabar bisa bersifat fisik, bisa juga bersifat psikis.
Karena sabar bermakna kemampuan mengendalikan emosi, maka nama sabar berbeda-beda tergantung obyeknya.
1. Ketabahan menghadapi musibah, disebut sabar, kebalikannya ialah gelisah (jaza') dan keluh kesah (hala').
2. Kesabaran menghadapi godaan hidup nikmat disebut, bisa menahan diri (dlobith an nafs), kebalikannya ialah tidak tahanan (bathar).
3. Kesabaran dalam peperangan disebutpemberani, kebalikannya disebut pengecut
4. Kesabaran dalam menahan murka disebut santun (hilm), kebalikannya disebut pemarah (tazammur).
5. Kesabaran dalam menghadapi tragedi yang mencekam disebut lapang dada, kebalikannya disebut sempit dadanya.
6. Kesabaran dalam mendengar gossip disebut bisa menyembunyikan belakang layar (katum),
7. Kesabaran terhadap kemewahan disebut zuhud,kebalikannya disebut serakah, loba (al hirsh).
8. Kesabaran dalam mendapatkan yang sedikit disebut kaya hati (qana'ah), kebalikannya disebut tamak, rakus (syarahun).
Demikianlah beberapa pengertian sabar berdasarkan para ulama. Terlepas dari bermacam-macam pandangan wacana maqam shabr, intinya kesabaran ialah wujud dari konsistensi diri seseorang untuk memegang prinsip yang telah dipegangi sebelumnya. Atas dasar itu maka al-Quran mengajak kaum muslimin supaya berhias diri dengan kesabaran. Sebab, kesabaran memiliki faedah yang besar dalam membina jiwa, memantapkan kepribadian, meningkatkan kekuatan insan dalam menahan penderitaan, memperbaharui kekuatan insan dalam menghadapi aneka macam kasus hidup, beban hidup, musibah, dan bencana, serta menggerakkan kesanggupannya untuk terus-menerus berjihad dalam rangka meninggikan kalimah Allah .SWT