Apa Yang Dimaksud Pengertian Lokus Kendali (Locus Of Control)
Pengertian Lokus Kendali - Salah satu variabel kepribadian yang membedakan seseorang dengan orang lain adalah locus of control atau sent...
https://tutorialcarapintar.blogspot.com/2019/08/apa-yang-dimaksud-pengertian-lokus.html
Pengertian Lokus Kendali - Salah satu variabel kepribadian yang membedakan seseorang dengan orang lain adalah locus of control atau sentra kendali. Konsep locus of controldigunakan secara luas dalam riset keperilakuan untuk menjelaskan perbedaan sikap individual dalam setting organizational.
Rotter yang dikutip dalam Prasetyo menyatakan bahwa Locus of Control merupakan “generalized belief that a person can or cannot control his own destiny” atau cara pandang seseorang terhadap suatu insiden apakah beliau merasa sanggup atau tidak mengendalikan sikap yang terjadi padanya.
Robbins dan Judge mendefinisikan lokus kendali yaitu : “Lokus kendali yaitu sebagai tingkat dimana individu yakin bahwa mereka yaitu penentu nasib mereka sendiri. Internal yaitu individu yang yakin bahwa mereka merupakan pemegang kendali atas apa -apa pun yang terjadi pada diri mereka, sedangkan eksternal yaitu individu yang yakin bahwa apapun yang terjadi pada diri mereka dikendalikan oleh kekuatan luar ibarat keberuntungan dan kesempatan”.
Duffy & Atwarer mengemukakan definisi Locus of control adalah: “Sumber keyakinan yang dimiliki oleh individu dalam mengendalikan insiden yang terjadi baik itu dari diri sendiri ataupun dari luar dirinya”.
Berdasarkan banyak sekali macam definisi yang berbeda-beda sanggup dikatakan bahwa locus of control yaitu keyakinan seseorang ihwal sejauh mana seseorang mencicipi ada atau tidaknya korelasi antara perjuangan yang dilakukan dengan hasil yang diterima, sehingga mereka bisa mengontrol insiden -peristiwa yang mempengaruhi hidupnya.
Menurut Rotter dalam Ghufron, Locus of Control atau lokus pengendalian yang merupakan kendali individu atas pekerjaan mereka dan kepercayaan mereka terhadap keberhasilan diri. Lokus pengendalian ini terbagi menjadi dua yaitu lokus pengendalian internal yang mencirikan seseorang mempunyai keyakinan bahwa mereka bertanggung jawab atas sikap kerja mereka di organisasi. Lokus pengendalian eksternal yang mencirikan individu yang mempercayai bahwa sikap kerja dan keberhasilan kiprah mereka lebih dikarenakan faktor di luar diri yaitu organisasi.
Individu yang mempunyai kecenderungan internal mempunyai ciri -ciri suka bekerja keras, mempunyai inisiatif yang tinggi selalu berusaha menemukan pemecahan masalah, selalu mencoba untuk berpikir seefektif mungkin, selalu mempunyai persepsi bahwa perjuangan harus dilakukan jikalau ingin berhasil dan lebih bertanggung jawab dibandingkan dengan individu yang mempunyai kecenderungan letak kendali eksternal.
Individu dengan letak kendali eksternal mempunyai ciri-ciri : 1) kurang inisiatif, 2) mempunyai cita-cita bahwa ada sedikit korelasi antara perjuangan dan kesuksesan, 3) kurang suka berusaha lantaran mereka percaya bahwa faktor luarlah yang mengontrol, 4) kurang mencari gosip untuk memecahkan masalah. Pada orang yang mempunyai letak kendali internal faktor kemampuan dan perjuangan terlihat mayoritas oleh lantaran itu apabila individu dengan letak kendali internal mengalami kegagalan mereka akan menyalahkan dirinya sendiri lantaran kurangnya perjuangan yang dilakukan. Begitu pula dengan keberhasilan, mereka akan merasa gembira atas hasil usahanya. Hal ini akan membawa dampak untuk tindakan selanjutnya pada masa yang akan datang. Mereka menganggap akan mencapai keberhasilan apabila berusah keras dengan segala kemampuannya.
Menurut Rotter dalam Ghufron, perbedaan karakteristik antara locus of control internal dan eksternal yaitu sebagai berikut:
1. Locus of control internal
1) Suka bekerja keras
2) Memiliki insiatif yang tinggi
3) Selalu berusaha untuk menemukan pemecahan masalah
4) Selalu mencoba untuk berfikir seefektif mungkin
5) Selalu mempunyai persepsi bahwa perjuangan harus dilakukan jikalau ingin berhasil
2. Locus of control eksternal
1) Kurang mempunyai inisiatif
2) Praktis menyerah, kurang suka berusaha lantaran mereka percaya bahwa faktor luarlah yang mengontrol
3) Kurang mencari gosip
4) Mempunyai cita-cita bahwa ada sedikit korelasi antara perjuangan dan kesuksesan
5) Lebih gampang dipengaruhi dan tergantung pada petunjuk orang lain
E. Jerry Phares dalam Verawati Silalahi , menjelaskan aspek-aspek Locus of control lebih terperinci, yaitu :
1. Aspek Internal
Seseorang yang memiliki locus of control internal selalu menghubungkan insiden yang dialaminya denga faktor dalam dirinya, lantaran mereka percaya bahwa hasil dan perilakunya disebabkan faktor dari dalam dirinya. Faktor dalam aspek internal antara lain kemampuan, minat dan usaha.
a) Kemampuan. Seseorang yakin bahwa kesuksesan dan kegagalan yang telah terjadi sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki.
b) Minat. Seseorang mempunyai minat yang lebih besar terhadap kontrol perilaku, insiden dan tindakannya.
c) Usaha. Seseorang yang memiliki locus of control internal bersikap optimis pantang mengalah dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengontrol perilakunya.
2. Aspek Eksternal
Seseorang yang mempunyai locus of control eksternal percaya bahwa hasil dan perilakunya disebabkan faktor dari luar dirinya. Faktor dalam aspek eksterna antara lain nasib, keberuntungan, sosial ekonomi, dan dampak orang lain.
1) Nasib. Sesorang akan memenganggap kesuksesan dan kegagalan yang dialam telah ditakdirkan dan mereka tidak sanggup merubah kembali insiden yang telah terjadi. Mereka percaya akan firasat baik dan buruk.
2) Keberuntungan. Seseorang yang mempunyai tipe eksternal sangat mempercayai adanya keberuntungan, mereka menganggap bahwa setiap orang mempunyai keberuntungan.
3) Sosial ekonomi. Seseorang yang memiliki tipe eksternal menilai orang lain menurut tingkat kesejahteraan dan bersifat materialistik.
4) Pengaruh orang lain. Seseorang yang mempunyai tipe eksternal menganggap bahwa orang yang mempunyai kekuasaan dan kekuatan yang lebih tinggi mempengaruhi sikap mereka dan sangat mengharapkan pertolongan orang lain.
Berdasarkan pemaparan di atas sanggup disimpulkan bahwa orang yang memiliki Lokus Kendali / locus of control internal mempunyai keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi pada dirinya, baik berupa kegagalan maupun keberhasilan lantaran dampak dirinya sendiri, sedangkan orang yang memiliki locus of controleksternal mempunyai anggapan bahwa faktor-faktor yang ada di luar dirinya akan mempengaruhi tingkah lakunya ibarat kesempatan, nasib, dan keberuntungan.
Rotter yang dikutip dalam Prasetyo menyatakan bahwa Locus of Control merupakan “generalized belief that a person can or cannot control his own destiny” atau cara pandang seseorang terhadap suatu insiden apakah beliau merasa sanggup atau tidak mengendalikan sikap yang terjadi padanya.
Robbins dan Judge mendefinisikan lokus kendali yaitu : “Lokus kendali yaitu sebagai tingkat dimana individu yakin bahwa mereka yaitu penentu nasib mereka sendiri. Internal yaitu individu yang yakin bahwa mereka merupakan pemegang kendali atas apa -apa pun yang terjadi pada diri mereka, sedangkan eksternal yaitu individu yang yakin bahwa apapun yang terjadi pada diri mereka dikendalikan oleh kekuatan luar ibarat keberuntungan dan kesempatan”.
Duffy & Atwarer mengemukakan definisi Locus of control adalah: “Sumber keyakinan yang dimiliki oleh individu dalam mengendalikan insiden yang terjadi baik itu dari diri sendiri ataupun dari luar dirinya”.
Berdasarkan banyak sekali macam definisi yang berbeda-beda sanggup dikatakan bahwa locus of control yaitu keyakinan seseorang ihwal sejauh mana seseorang mencicipi ada atau tidaknya korelasi antara perjuangan yang dilakukan dengan hasil yang diterima, sehingga mereka bisa mengontrol insiden -peristiwa yang mempengaruhi hidupnya.
Menurut Rotter dalam Ghufron, Locus of Control atau lokus pengendalian yang merupakan kendali individu atas pekerjaan mereka dan kepercayaan mereka terhadap keberhasilan diri. Lokus pengendalian ini terbagi menjadi dua yaitu lokus pengendalian internal yang mencirikan seseorang mempunyai keyakinan bahwa mereka bertanggung jawab atas sikap kerja mereka di organisasi. Lokus pengendalian eksternal yang mencirikan individu yang mempercayai bahwa sikap kerja dan keberhasilan kiprah mereka lebih dikarenakan faktor di luar diri yaitu organisasi.
Pengertian Lokus Kendali / Locus Of Control |
Locus of control internal
yang dikemukakan Lee (1990) yang dikutip oleh Julianto adalah: “Locus of control internal yaitu keyakinan seseorang bahwa didalam dirinya tersimpan potensi besar untuk memilih nasib sendiri, tidak peduli apakah lingkungannya akan mendukung atau tidak mendukung. Individu ibarat ini mempunyai etos kerja yang tinggi, tabah menghadapi segala macam kesulitan baik dalam kehidupannya maupun dalam pekerjaannya. Meskipun ada perasaan khawatir dalam dirinya tetapi perasaan tersebut relatif kecil dibanding dengan semangat serta keberaniannya untuk menentang dirinya sendiri sehingga orang-orang ibarat ini tidak pernah ingin melarikan diri dari tiap -tiap masalah dalam bekerja”.Individu yang mempunyai kecenderungan internal mempunyai ciri -ciri suka bekerja keras, mempunyai inisiatif yang tinggi selalu berusaha menemukan pemecahan masalah, selalu mencoba untuk berpikir seefektif mungkin, selalu mempunyai persepsi bahwa perjuangan harus dilakukan jikalau ingin berhasil dan lebih bertanggung jawab dibandingkan dengan individu yang mempunyai kecenderungan letak kendali eksternal.
Locus of Control eksternal
yang dikemukakan Lee yang dikutip oleh Julianto adalah: “Individu yang eksternal locus of controlnya cukup tinggi akan gampang pasrah dan mengalah jikalau sewaktu-waktu terjadi duduk masalah yang sulit. Individu semacam ini akan memandang masalah -masalah yang sulit sebagai bahaya bagi dirinya, bahkan terhadap orang-orang yang berada disekelilingnya pun dianggap sebagai pihak yang secara rahasia selalu mengancam eksistensinya. Bila mengalami kegagalan dalam menuntaskan persoalan, maka individu semacam ini akan menilai kegagalan sebagai semacam nasib dan membuatnya ingin lari dari persoalan.Individu dengan letak kendali eksternal mempunyai ciri-ciri : 1) kurang inisiatif, 2) mempunyai cita-cita bahwa ada sedikit korelasi antara perjuangan dan kesuksesan, 3) kurang suka berusaha lantaran mereka percaya bahwa faktor luarlah yang mengontrol, 4) kurang mencari gosip untuk memecahkan masalah. Pada orang yang mempunyai letak kendali internal faktor kemampuan dan perjuangan terlihat mayoritas oleh lantaran itu apabila individu dengan letak kendali internal mengalami kegagalan mereka akan menyalahkan dirinya sendiri lantaran kurangnya perjuangan yang dilakukan. Begitu pula dengan keberhasilan, mereka akan merasa gembira atas hasil usahanya. Hal ini akan membawa dampak untuk tindakan selanjutnya pada masa yang akan datang. Mereka menganggap akan mencapai keberhasilan apabila berusah keras dengan segala kemampuannya.
Menurut Rotter dalam Ghufron, perbedaan karakteristik antara locus of control internal dan eksternal yaitu sebagai berikut:
1. Locus of control internal
1) Suka bekerja keras
2) Memiliki insiatif yang tinggi
3) Selalu berusaha untuk menemukan pemecahan masalah
4) Selalu mencoba untuk berfikir seefektif mungkin
5) Selalu mempunyai persepsi bahwa perjuangan harus dilakukan jikalau ingin berhasil
2. Locus of control eksternal
1) Kurang mempunyai inisiatif
2) Praktis menyerah, kurang suka berusaha lantaran mereka percaya bahwa faktor luarlah yang mengontrol
3) Kurang mencari gosip
4) Mempunyai cita-cita bahwa ada sedikit korelasi antara perjuangan dan kesuksesan
5) Lebih gampang dipengaruhi dan tergantung pada petunjuk orang lain
E. Jerry Phares dalam Verawati Silalahi , menjelaskan aspek-aspek Locus of control lebih terperinci, yaitu :
1. Aspek Internal
Seseorang yang memiliki locus of control internal selalu menghubungkan insiden yang dialaminya denga faktor dalam dirinya, lantaran mereka percaya bahwa hasil dan perilakunya disebabkan faktor dari dalam dirinya. Faktor dalam aspek internal antara lain kemampuan, minat dan usaha.
a) Kemampuan. Seseorang yakin bahwa kesuksesan dan kegagalan yang telah terjadi sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki.
b) Minat. Seseorang mempunyai minat yang lebih besar terhadap kontrol perilaku, insiden dan tindakannya.
c) Usaha. Seseorang yang memiliki locus of control internal bersikap optimis pantang mengalah dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengontrol perilakunya.
2. Aspek Eksternal
Seseorang yang mempunyai locus of control eksternal percaya bahwa hasil dan perilakunya disebabkan faktor dari luar dirinya. Faktor dalam aspek eksterna antara lain nasib, keberuntungan, sosial ekonomi, dan dampak orang lain.
1) Nasib. Sesorang akan memenganggap kesuksesan dan kegagalan yang dialam telah ditakdirkan dan mereka tidak sanggup merubah kembali insiden yang telah terjadi. Mereka percaya akan firasat baik dan buruk.
2) Keberuntungan. Seseorang yang mempunyai tipe eksternal sangat mempercayai adanya keberuntungan, mereka menganggap bahwa setiap orang mempunyai keberuntungan.
3) Sosial ekonomi. Seseorang yang memiliki tipe eksternal menilai orang lain menurut tingkat kesejahteraan dan bersifat materialistik.
4) Pengaruh orang lain. Seseorang yang mempunyai tipe eksternal menganggap bahwa orang yang mempunyai kekuasaan dan kekuatan yang lebih tinggi mempengaruhi sikap mereka dan sangat mengharapkan pertolongan orang lain.
Berdasarkan pemaparan di atas sanggup disimpulkan bahwa orang yang memiliki Lokus Kendali / locus of control internal mempunyai keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi pada dirinya, baik berupa kegagalan maupun keberhasilan lantaran dampak dirinya sendiri, sedangkan orang yang memiliki locus of controleksternal mempunyai anggapan bahwa faktor-faktor yang ada di luar dirinya akan mempengaruhi tingkah lakunya ibarat kesempatan, nasib, dan keberuntungan.