Turorial Mencar Ilmu Listrik - Pengukuran Resistansi (Tahanan) Belitan Transformator

Lanjutan dari postingan Pengujian Transformator - Pengukuran dilakukan untuk menilik kondisi belitan transformator dan koneksi terminal da...

A+ A-
Lanjutan dari postingan Pengujian Transformator - Pengukuran dilakukan untuk menilik kondisi belitan transformator dan koneksi terminal dan juga baik untuk dipakai sebagai rujukan untuk pengukuran dimasa yang akan tiba serta sanggup dipakai sebagaiuntuk menghitung nilai beban kerugian pada rujukan (misalnya 75o C) suhu. Mengukur berliku resistensi dilakukan dengan memakai arus DC dan sangat tergantung pada suhu. Untuk koreksi pada pengukuran temperatur dihitung sesuai dengan persamaan di bawah ini:

R2 = R1 x ( 235 + t2 ) / ( 235 + t1 ), untuk tembaga

R2 = R1 x ( 225 + t2 ) / ( 225 + t1 ), untuk aluminium
Keterangan :
R2 : tahanan belitan pada temperatur t2
R1 : tahanan belitan pada temperatur t1
Metode Pengukuran
Tahanan Belitan pada Transformator sanggup diukur baik dengan metode arus-tegangan (current-voltage method) dan metode jembatan (bridge method). Bila memakai alat ukur digital , akurasi pengukuran akan lebih tinggi.
Pengukuran Tahanan Belitan dengan metode arus-tegangan sanggup dilihat pada gambar dibawah ini :

Pada metode arus-tegangan ini, kita juga memakai sebuah tahanan (resistor) standar yang nilainya telah ditentukan, dan terhubung paralel dengan belitan transformator yang akan diukur nilai tahanannya. Dengan didapatnya nilai arus yang terukur (melintasi tahanan standar dan belitan transformator) dan tegangan drop yang terukur pada tahanan standar dan belitan transformator tersebut kita sanggup mengetahui besarnya nilai tahanan belitan sebuah transformator.
Yang mesti diperhatikan dalam melakukan  pengujian ini yaitu kehati-hatian dalam melaksanakan pengukuran tegangan dikala switch on-off untuk energize transformator diaktifkan.



Pada metode bridge, dasar pengujiannya yaitu dengan membandingkan hasil pengukuran arus yang melewati sebuah nilai tahanan yang belum diketahui (tahahan yang akan diukur, dalam hal ini tahanan belitan transformator ) dengan hasil pengukuran. Prinsip pengukurannya yaitu apabila arus yang melewati sisi kiri (I1) dan sisi kanan (I2) seimbang , maka jarum galvanomter (G)  yang terletak ditengah-tengah rangkaian jembatan akan berada pada posisi 0. Seperti pada gambar dibawah ini :

Umumnya, Jembatan Kelvin dipakai untuk mengukur nilai resistor yang kecil  (kurang dari 1 ohm) sedangkan utuk resistor dengan nilai yang lebih tinggi diukur dengan jembatan Wheatstone.

Nilai tahanan yang terukur dengan memakai Jembatan Kelvin yaitu :
RX = RN . R1/R2
dimana R1 = R3 dan R2 = R4

Nilai tahanan yang terukur dengan memakai Jembatan Wheatstone yaitu :
RX = R . a/b


Related

Listrik 5769215740301158104

Technology

Hot in week

Recent

Comments

item