Tutorial Euforia Kelulusan
Lulus ialah satu perubahan .. satu bekal selanjutnya.. satu perpindahan dari jenjang yang satu ke jenjang yang lain.. Lulus ialah dikala dim...
https://tutorialcarapintar.blogspot.com/2019/11/tutorial-euforia-kelulusan.html
Lulus ialah satu perubahan .. satu bekal selanjutnya.. satu perpindahan dari jenjang yang satu ke jenjang yang lain.. Lulus ialah dikala dimana kita sudah mulai bangun sendiri, merencanakan masa depan, menapaki hidup yang baru, terjun pribadi ke dunia positif dengan semua hak dan kewajiban, dengan semua resiko dan konsekuensi dari tindakan yang kita ambil.. Lulus ialah penetapan bahwa dikala ini, "salah" ialah kata yang harus dihindari, "tanggung jawab" ialah kata yang mutlak harus dimiliki, dan "berusaha" ialah kata yang seharusnya terjadi. Lulus ialah status yang merubah kondisi, tidak lagi menjadi anak emas yang masih bisa salah dan seenaknya, tapi sudah menjadi belahan dari masyarakat dunia yang HARUS memperlihatkan kontribusi, dalam bentuk apapun, setidaknya perubahan kearah yang lebih baik lagi.
Lulus terdengar menjadi mengerikan.. tapi tidak juga, sebab kita tidak lulus sendiri, sebab kita tidak hidup sendiri, sebab kita tidak menghadapi dunia positif sendiri, sebab proses mencar ilmu itu tidak akan pernah berhenti hanya dengan kata "lulus", dan sebab kita masih mempunyai orang-orang yang kita sayangi dan menyayangiku yang mendampingiku di awal kehidupanku.. Lulus bukanlah hanya sebuah simpulan dari satu masa, tapi juga awal dari masa yang lain. Kita niscaya bisa, kami niscaya bisa, sebab kita telah terbiasa "lulus" dari suatu hal dan memulai hal yang lain.
Jika kita meninjau lagi esensi ujian (ujian papun itu termasuk ujian kehidupan) ialah untuk menguji seberapa mampukah kita dan apakah sudah saatnya kita naik ke tingkat ke jenjang yang lebih tinggi atau harus mengulang tingkat ini lagi? Bagi yang telah lulus (bisa lanjut ke jenjang selanjutnya) seharusnya bersyukur namun tidak terlena dengan euforia sebab perjalanan masih jauh. Sedangkan yang masih mengulang hendaknya bersabar dengan berusaha lebih baik.
Barangsiapa diuji kemudian bersabar, diberi kemudian bersyukur, dizalimi kemudian memaafkan dan menzalimi kemudian beristighfar maka bagi mereka keselamatan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah. (HR. Al-Baihaqi.
Moga kelulusan kali dimaknai oleh siswa dengan bersyukur, bukan dengan corat-coret, moga masih inget jelang UN waktu ada tausyiah di sekolah.... semoga
Lulus terdengar menjadi mengerikan.. tapi tidak juga, sebab kita tidak lulus sendiri, sebab kita tidak hidup sendiri, sebab kita tidak menghadapi dunia positif sendiri, sebab proses mencar ilmu itu tidak akan pernah berhenti hanya dengan kata "lulus", dan sebab kita masih mempunyai orang-orang yang kita sayangi dan menyayangiku yang mendampingiku di awal kehidupanku.. Lulus bukanlah hanya sebuah simpulan dari satu masa, tapi juga awal dari masa yang lain. Kita niscaya bisa, kami niscaya bisa, sebab kita telah terbiasa "lulus" dari suatu hal dan memulai hal yang lain.
Jika kita meninjau lagi esensi ujian (ujian papun itu termasuk ujian kehidupan) ialah untuk menguji seberapa mampukah kita dan apakah sudah saatnya kita naik ke tingkat ke jenjang yang lebih tinggi atau harus mengulang tingkat ini lagi? Bagi yang telah lulus (bisa lanjut ke jenjang selanjutnya) seharusnya bersyukur namun tidak terlena dengan euforia sebab perjalanan masih jauh. Sedangkan yang masih mengulang hendaknya bersabar dengan berusaha lebih baik.
Barangsiapa diuji kemudian bersabar, diberi kemudian bersyukur, dizalimi kemudian memaafkan dan menzalimi kemudian beristighfar maka bagi mereka keselamatan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah. (HR. Al-Baihaqi.
Moga kelulusan kali dimaknai oleh siswa dengan bersyukur, bukan dengan corat-coret, moga masih inget jelang UN waktu ada tausyiah di sekolah.... semoga