Tutorial Grafis Dan Desain Grafis
Ada dua istilah yang sering terdengar yaitu Grafis dan Desain Grafis. Secara harafiah, Grafis artinya gambar, atau lebih lengkapnya seni men...
https://tutorialcarapintar.blogspot.com/2019/11/tutorial-grafis-dan-desain-grafis.html
Ada dua istilah yang sering terdengar yaitu Grafis dan Desain Grafis. Secara harafiah, Grafis artinya gambar, atau lebih lengkapnya seni menciptakan gambar, termasuk di dalamnya melukis dan memotret. Sedangkan Desain Grafis dalam perkembangannya belakangan ini, disebut juga Desain Komunikasi Visual.
la yakni ilmu dan keahlian yang menangani perancangan media komunikasi untuk menyam¬paikan pesan dari suatu individu atau kelompok kepada individu atau kelompok yang lain. Pesan komunikasi yang disampaikan sanggup berupa gagasan, informasi perihal produk atau jasa, atau bahkan wangsit yang belum terealisasikan ke dalam suatu bentuk visual. Visualisasi pesan itulah yang dinyatakan dalam bentuk Grafis.
Perancangan Desain Grafis
Seorang desainer grafis tidak identik sebagai tukang gambar atau pelukis grafis. Ada tahapan atau jenjang di dalam proses terciptanya suatu produk desain.
Dari beberapa definisi ilmiah, sanggup diambil kesimpulan bahwa sebuah karya desain grafis merupakan citra visual suatu pesan yang ingin disampaikan melalui media cetak, media elektronik (slide show, web page, TV). Oleh karenanya, tingkatan paling tinggi dari profesi desainer grafis yakni seorang Visual Communicator.
Dialah yang menciptakan konsep apa yang akan dibuat. Setelah beliau memperoleh ide, selanjutnya diharapkan seorang Visualiser alias orang yang bisa memvisualkan, menggambarkan suatu wangsit yang sebelumnya masih ada dalam angan-angan. Visualisasi tersebut berupa rouge (dibaca raff) atau sket bernafsu dari apa yang ditangkapnya. Biasanya seseorang yang mempunyai kemampuan tinggi di dalam menggambar ilustrasi ditempatkan pada posisi ini.
Seorang Copy Writter diharapkan untuk merancang kata-kata yang efektif. Kalau Anda masih terngiang:... pakai hitam? ... siapa takut? Ini yakni salah satu karya berhasil dari seorang Copy Writter. Konsep sudah ada, citra visual secara bernafsu sudah ada, kata-kata sudah ada, kini tugas seorang pekerja grafts yang akan mengerjakan gambarnya. Menyusun typography, menata layout atau tata letak gambar, mengatur tumpang-tindihnya elemen gambar dan sebagainya dan yang terakhir yakni mempersiapkan karya tersebut untuk diserahkan ke potongan percetakan.
Berbeda dengan karya pada seni murni, maka desain grafis dibentuk berdasarkan target yang hendak dicapai. Oleh karenanya, prinsip dasarnya desain yang akan dibentuk itu harus sanggup dipahami oleh peserta pesan, dan selanjutnya menghipnotis target semoga melaksanakan sebagaimana apa yang ingin dicapai oleh pemberi pesan. Pada desain grafis, prinsip komunikatif tingkat prioritasnya di atas prinsip artistik.
Desain grafis yang mempunyai nilai artistik tinggi tidak mempunyai nilai komunikatif, hanya akan berfungsi sebagai pembungkus pisang goreng atau penghuni tong sampah.
Desainer yakni perancang. Ia merancang sesuatu yang sebelumnya belum ada menjadi ada. Jika seorang desainer mengulang apa yang telah pernah dituangkan dalam karya sebelumnya, is belum pantas disebut sebagai seorang desainer. Mungkin is gres sebatas pekerja grafts saja.
Di dalam menjalankan profesinya, seorang desainer menyerupai dengan seorang arsitek. Ia harus menciptakan rancangan yang didasarkan atas pengetahuan dari komponen-komponen yang akan digunakan. Tanpa dibekali pengetahuan itu, mungkin rancangannya hanya terbatas rancangan saja yang tidak sanggup direalisasikan.
Komponen yang harus dikuasai oleh seorang desainer grafts, mencakup komunikasi visual, typography, ilmu perihal warna, anatomi, dan hasilnya penggunaan bahasa. Dulu desainer grafts, karyanya hanya berbahasa Indonesia saja. Di zaman dunia global, bahasa yang dipakai juga bahasa global, menyerupai Inggris, Mandarin, Jepang, atau apa saja.
Dengan demikian, seorang desainer grafis sama sekali tidak mempunyai alasan untuk menciptakan elemen yang sama pada karya yang satu dengan yang lainnya, sebab tujuan dan penyampaian pesannya tidak akan pernah sama. Seandainya pun pesan yang sama akan diulang, periode waktunya berbeda. Dulu audiennya belum tahu, kini sudah pernah tahu.
la yakni ilmu dan keahlian yang menangani perancangan media komunikasi untuk menyam¬paikan pesan dari suatu individu atau kelompok kepada individu atau kelompok yang lain. Pesan komunikasi yang disampaikan sanggup berupa gagasan, informasi perihal produk atau jasa, atau bahkan wangsit yang belum terealisasikan ke dalam suatu bentuk visual. Visualisasi pesan itulah yang dinyatakan dalam bentuk Grafis.
Perancangan Desain Grafis
Seorang desainer grafis tidak identik sebagai tukang gambar atau pelukis grafis. Ada tahapan atau jenjang di dalam proses terciptanya suatu produk desain.
Dari beberapa definisi ilmiah, sanggup diambil kesimpulan bahwa sebuah karya desain grafis merupakan citra visual suatu pesan yang ingin disampaikan melalui media cetak, media elektronik (slide show, web page, TV). Oleh karenanya, tingkatan paling tinggi dari profesi desainer grafis yakni seorang Visual Communicator.
Dialah yang menciptakan konsep apa yang akan dibuat. Setelah beliau memperoleh ide, selanjutnya diharapkan seorang Visualiser alias orang yang bisa memvisualkan, menggambarkan suatu wangsit yang sebelumnya masih ada dalam angan-angan. Visualisasi tersebut berupa rouge (dibaca raff) atau sket bernafsu dari apa yang ditangkapnya. Biasanya seseorang yang mempunyai kemampuan tinggi di dalam menggambar ilustrasi ditempatkan pada posisi ini.
Seorang Copy Writter diharapkan untuk merancang kata-kata yang efektif. Kalau Anda masih terngiang:... pakai hitam? ... siapa takut? Ini yakni salah satu karya berhasil dari seorang Copy Writter. Konsep sudah ada, citra visual secara bernafsu sudah ada, kata-kata sudah ada, kini tugas seorang pekerja grafts yang akan mengerjakan gambarnya. Menyusun typography, menata layout atau tata letak gambar, mengatur tumpang-tindihnya elemen gambar dan sebagainya dan yang terakhir yakni mempersiapkan karya tersebut untuk diserahkan ke potongan percetakan.
Berbeda dengan karya pada seni murni, maka desain grafis dibentuk berdasarkan target yang hendak dicapai. Oleh karenanya, prinsip dasarnya desain yang akan dibentuk itu harus sanggup dipahami oleh peserta pesan, dan selanjutnya menghipnotis target semoga melaksanakan sebagaimana apa yang ingin dicapai oleh pemberi pesan. Pada desain grafis, prinsip komunikatif tingkat prioritasnya di atas prinsip artistik.
Desain grafis yang mempunyai nilai artistik tinggi tidak mempunyai nilai komunikatif, hanya akan berfungsi sebagai pembungkus pisang goreng atau penghuni tong sampah.
Desainer yakni perancang. Ia merancang sesuatu yang sebelumnya belum ada menjadi ada. Jika seorang desainer mengulang apa yang telah pernah dituangkan dalam karya sebelumnya, is belum pantas disebut sebagai seorang desainer. Mungkin is gres sebatas pekerja grafts saja.
Di dalam menjalankan profesinya, seorang desainer menyerupai dengan seorang arsitek. Ia harus menciptakan rancangan yang didasarkan atas pengetahuan dari komponen-komponen yang akan digunakan. Tanpa dibekali pengetahuan itu, mungkin rancangannya hanya terbatas rancangan saja yang tidak sanggup direalisasikan.
Komponen yang harus dikuasai oleh seorang desainer grafts, mencakup komunikasi visual, typography, ilmu perihal warna, anatomi, dan hasilnya penggunaan bahasa. Dulu desainer grafts, karyanya hanya berbahasa Indonesia saja. Di zaman dunia global, bahasa yang dipakai juga bahasa global, menyerupai Inggris, Mandarin, Jepang, atau apa saja.
Dengan demikian, seorang desainer grafis sama sekali tidak mempunyai alasan untuk menciptakan elemen yang sama pada karya yang satu dengan yang lainnya, sebab tujuan dan penyampaian pesannya tidak akan pernah sama. Seandainya pun pesan yang sama akan diulang, periode waktunya berbeda. Dulu audiennya belum tahu, kini sudah pernah tahu.