Yang Dimaksud Pengertian Experiential Marketing
Pengertian Experiential marketing - Dewasa ini persaingan produk dan jasa semakin ketat. Banyak perusahaan yang bergerak pada level...
https://tutorialcarapintar.blogspot.com/2019/02/yang-dimaksud-pengertian-experiential.html
Pengertian Experiential marketing - Dewasa ini persaingan produk dan jasa semakin ketat. Banyak perusahaan yang bergerak pada level baru untuk menciptakan nilaipelanggan. Perusahaan membuat dan mengelola costumer experiencepada produk atau perusahaan dengan tujuan untuk membuat perbedaandari pesaingnya. Schmitt menuturkan bahwa experience yaitu pengalaman dari insiden pribadiyang terjadi sebagai jawaban atas beberapa stimulus atau ransangan.
Pengertian experiential marketing menurut Schmitt yaitu cara untuk menciptakan pengalaman yang akan dirasakan oleh pelanggan ketika menggunakan produk atau jasa melalui panca indera(sense), pengalaman afektif (feel), pengalaman berpikir secara kreatif (think), pengalaman pelanggan yang berafiliasi dengan badan secarafisik, dengan perilaku dan gaya hidup, serta dengan pengalaman-pengalaman sebagai hasil dari interaksi dengan orang lain (act), juga membuat pengalaman yang terhubung dengan keadaan sosial, gaya hidup, dan budaya yang dapat merefleksikan merek tersebut yang merupakan pengembangan dari sense, feel, think, dan act (relate). Experiential marketing yaitu pengembangan dari taktik pemasaran tradisional, perkembangan experiential marketing dipengaruhioleh faktor teknologi informasi dan komunikasi.
Perbedaan antara pemasaran tradisional dan pemasaran berbasis experiential dideskripsikan melalui karakteristik utama dari experiential marketing yang disesuaikan dari pendapat Schmitt sebagai berikut.
1) Fokus pada pengalaman pelanggan
Pengalaman terjadi dikala seseorang berjumpa dengan suatu situasi. Pengalaman merupakan stimulasi terhadap panca indera, perasaan, dan pikiran seseorang. Maka, pengalaman mengatakan nilai sensorik, emosional, kognitif, perilaku, dan relasional yang menggantikan nilai fungsional.
2) Situasi konsumsi sebagai pengalaman Holistik
Fokus pada produk apa yang sesuai dengan situasi konsumsen serta bagaimana produk, kemasan, dan media komunikasi dapatmeningkatkan pengalaman pelanggan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa periode pasca pembelian merupakan hal yang terpenting dalam experiential marketing.
3) Memahami pendorong rasional dan emosional pelanggan
Pelanggan tidak hanya dimotivasi oleh pemikiran rasional dalam pengambilan keputusan pembelian, tetapi juga dipengaruhi oleh emosi karena pelanggan ingin mendapatkan pengalaman yang menyenangkan.
Dimensi Experiential Marketing
Adapun dimensi dari Experiential Marketing yaitu sebagai berikut:
1) Sense
Sense adalah usaha penciptaan suatu pengalaman yang berkaitan dengan panca indera melalui penglihatan, suara, sentuhan,rasa, dan bau. Sense marketing digunakan untuk membedakanperusahaan dan produk, memotivasi pelanggan, serta memberikannilai tambah bagi produk. Kunci sukses dalam menciptakanpengalaman panca indera (sense) yaitu dengan menjamin konsistensi dan membuat keragaman.
2) Feel
Perusahaan menggunakan strategi feel experience untuk mengatakan imbas merek kepada pelanggan melalui komunikasi (iklan), iklan yang bersifat feel good dipakai merangsan emosional pelanggan dengan produk atau jasa dan mengatakan stimulus kepada pelanggan untuk bereaksi terhadap iklan atau pesan tersebut, produk (identitas, kemasan, dan isi), lingkungan, web-sites, atau orang-orang yang menawarkan produk. Feel experience pada tingkat yang lebih tinggi adalah affective experience yang menggerakkan stimulus emotion dan moods.
3) Think
Think membuat pelanggan melaksanakan interaksi secara creative dan cognitive. Tujuan dari strategi think adalah untuk mendorong pelanggan sehingga tertarik dan berpikir secara kreatif.
4) Act
Act experience didesain untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang berafiliasi dengan badan secara fisik, pada sikap dan gaya hidup jangka panjang serta pengalaman-pengalaman yang terjadi sebagai hasil dari interaksi dengan orang lain.
5) Relate
Relate experience bertujuan untuk menghubungkan pelanggan tersebut dengan budaya dan lingkungan sosial (masyarakat). Relate ditujukan untuk membentuk self improvement, status socio economic, dan image.
Pengertian experiential marketing menurut Schmitt yaitu cara untuk menciptakan pengalaman yang akan dirasakan oleh pelanggan ketika menggunakan produk atau jasa melalui panca indera(sense), pengalaman afektif (feel), pengalaman berpikir secara kreatif (think), pengalaman pelanggan yang berafiliasi dengan badan secarafisik, dengan perilaku dan gaya hidup, serta dengan pengalaman-pengalaman sebagai hasil dari interaksi dengan orang lain (act), juga membuat pengalaman yang terhubung dengan keadaan sosial, gaya hidup, dan budaya yang dapat merefleksikan merek tersebut yang merupakan pengembangan dari sense, feel, think, dan act (relate). Experiential marketing yaitu pengembangan dari taktik pemasaran tradisional, perkembangan experiential marketing dipengaruhioleh faktor teknologi informasi dan komunikasi.
Perbedaan antara pemasaran tradisional dan pemasaran berbasis experiential dideskripsikan melalui karakteristik utama dari experiential marketing yang disesuaikan dari pendapat Schmitt sebagai berikut.
1) Fokus pada pengalaman pelanggan
Pengalaman terjadi dikala seseorang berjumpa dengan suatu situasi. Pengalaman merupakan stimulasi terhadap panca indera, perasaan, dan pikiran seseorang. Maka, pengalaman mengatakan nilai sensorik, emosional, kognitif, perilaku, dan relasional yang menggantikan nilai fungsional.
2) Situasi konsumsi sebagai pengalaman Holistik
Fokus pada produk apa yang sesuai dengan situasi konsumsen serta bagaimana produk, kemasan, dan media komunikasi dapatmeningkatkan pengalaman pelanggan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa periode pasca pembelian merupakan hal yang terpenting dalam experiential marketing.
3) Memahami pendorong rasional dan emosional pelanggan
Pelanggan tidak hanya dimotivasi oleh pemikiran rasional dalam pengambilan keputusan pembelian, tetapi juga dipengaruhi oleh emosi karena pelanggan ingin mendapatkan pengalaman yang menyenangkan.
Dimensi Experiential Marketing
Adapun dimensi dari Experiential Marketing yaitu sebagai berikut:
1) Sense
Sense adalah usaha penciptaan suatu pengalaman yang berkaitan dengan panca indera melalui penglihatan, suara, sentuhan,rasa, dan bau. Sense marketing digunakan untuk membedakanperusahaan dan produk, memotivasi pelanggan, serta memberikannilai tambah bagi produk. Kunci sukses dalam menciptakanpengalaman panca indera (sense) yaitu dengan menjamin konsistensi dan membuat keragaman.
2) Feel
Perusahaan menggunakan strategi feel experience untuk mengatakan imbas merek kepada pelanggan melalui komunikasi (iklan), iklan yang bersifat feel good dipakai merangsan emosional pelanggan dengan produk atau jasa dan mengatakan stimulus kepada pelanggan untuk bereaksi terhadap iklan atau pesan tersebut, produk (identitas, kemasan, dan isi), lingkungan, web-sites, atau orang-orang yang menawarkan produk. Feel experience pada tingkat yang lebih tinggi adalah affective experience yang menggerakkan stimulus emotion dan moods.
3) Think
Think membuat pelanggan melaksanakan interaksi secara creative dan cognitive. Tujuan dari strategi think adalah untuk mendorong pelanggan sehingga tertarik dan berpikir secara kreatif.
4) Act
Act experience didesain untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang berafiliasi dengan badan secara fisik, pada sikap dan gaya hidup jangka panjang serta pengalaman-pengalaman yang terjadi sebagai hasil dari interaksi dengan orang lain.
5) Relate
Relate experience bertujuan untuk menghubungkan pelanggan tersebut dengan budaya dan lingkungan sosial (masyarakat). Relate ditujukan untuk membentuk self improvement, status socio economic, dan image.