Yang Dimaksud Pengertian Pesantren
Pengertian Pesantren - Pesantren berasal dari kata santri yang sanggup diartikan daerah santri. Kata santri berasal dari kata Cantrik (baha...

https://tutorialcarapintar.blogspot.com/2019/02/yang-dimaksud-pengertian-pesantren.html
- Dalam arti sempit: seorang pelajar ekolah agama yang bermukim pada suatu daerah yang di sebut pondok
- Dalam arti luas: identitas seseorang sebagai cuilan dari varian komunitas penduduk jawa yang menganut Islam secara konsekuen
- Dalam arti luas: identitas seseorang sebagai cuilan dari varian komunitas penduduk jawa yang menganut Islam secara konsekuen

Mahmud Yunus mendefinisikan pesantren sebagai daerah santri mencar ilmu agama Islam. Definisi pesantren yang dikemukakan oleh Imam Zarkasyi (pendiri Pondok Modern Daarussalam Gontor) sama dengan definisi yang dikemukakan oleh Zamakhsyari Dhofier dalam memilih elemen-elemen pesantren, seperti: Kiyai, santri, masjid, pondok, dan pengajaran agama Islam.
Walaupun sama dalam memilih elemen-elemen pesantren, namun keduanya memiliki perbedaan dalam memilih bahan pelajaran dan metodologi pengajaran. Zamakhsyari memilih bahan pelajaran pesantren hanya terbatas pada kitab-kitab klasik dengan metodologi pengajaran tradisional, yaitu sorogan dan wetonan, sedangkan Imam Zarkasyi tidak membatasi bahan pelajaran pesantren dengan kitab- kitab klasik serta memakai metodologi pengajaran sistem klasikal (madrasi).
Demikianlah pesantren didefinisikan oleh pengamatnya baik yang barasal dari dalam maupun dari luar pesantren, di mana variasi yang dihasilkan merupakan suatu keniscayaan yang tidak sanggup dipungkiri. Hal tersebut disebabkan perbedaan semacam itu, jusrtu semakin menambah khazanah dan perihal yang sangat dibutuhkan secara akademis.
Walaupun sama dalam memilih elemen-elemen pesantren, namun keduanya memiliki perbedaan dalam memilih bahan pelajaran dan metodologi pengajaran. Zamakhsyari memilih bahan pelajaran pesantren hanya terbatas pada kitab-kitab klasik dengan metodologi pengajaran tradisional, yaitu sorogan dan wetonan, sedangkan Imam Zarkasyi tidak membatasi bahan pelajaran pesantren dengan kitab- kitab klasik serta memakai metodologi pengajaran sistem klasikal (madrasi).
Demikianlah pesantren didefinisikan oleh pengamatnya baik yang barasal dari dalam maupun dari luar pesantren, di mana variasi yang dihasilkan merupakan suatu keniscayaan yang tidak sanggup dipungkiri. Hal tersebut disebabkan perbedaan semacam itu, jusrtu semakin menambah khazanah dan perihal yang sangat dibutuhkan secara akademis.