Yang Dimaksud Pengertian Hygiene

Di  dalam  buku The  Theory  of  Cathering yang  dikutip  oleh Suwantini disebut bahwa ”hygiene is the study of health and thepreventationof...

A+ A-
Kaki menjadi rujukan waktu penjamah kuliner bekerja, maka kebersihan dan kesehatan kaki sangat penting, gunakan sepatu yang bertumit pendek dan tidak licin.

Menjaga  kebersihan  kuku  merupakan  salah  satu  aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri lantaran kuman sanggup  masuk  ke  dalam  tubuh  melalui  kuku.  Perawatan memotong  kuku  jari  tangan  dan  jari kaki  dapat  mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam kuku yang panjang.

g) Kesegaran jasmani
Manusia mempunyai keterbatasan dalam bekerja secara efektif dan efisien. Jika jasmani penjamah kuliner dijaga semoga tetap segar  maka  akan  mempunyai  semangat  kerja  yang  tinggi. Untuk itu perlu menjaga kesejukan jasmani dengan cara minum air putih yang cukup, istirahat yang cukup teratur, berolahraga secara teratur, dan hindari rasa cemas dalam diri.

2) Hygiene makanan
Hygiene kuliner (food hygiene) juga dikenal dengan istilah sanitasi kuliner (food sanitation), kedua istilah ini mempunyai arti dan bidang yang berbeda namun saling berkaitan. Ruang lingkup hygiene  makanan  meliputi  macam-macam  bahan  makanan, kerusakan  bahan  makanan,  dan  keracunan  makanan  (foodpoisoning) (Bagus, 1997: 39). Ada 3 faktor yang dianggap menjadi sumber  pencemaran  makanan  yaitu  penjamah  makanan,  area lingkungan dimana  makanan  diolah  lalu  disajikan,  dan  bahan kuliner itu sendiri.

3) Hygiene Lingkungan
Kebersihan area, lingkungan, bangunan serta peralatan didapur yaitu menunjang untuk menghasilkan kuliner yang baik, higienis juga  aman  untuk  dimakan. Dapur  adalah  suatu  ruangan  khusus yang dipergunakan sebagai tempat mengolah makanan. Ruangan khusus  ini  terdiri  dari  bagian  fisik  dan  perlengkapan  yang dipergunakan  sehingga  ruangan  ini  dapat  berfungsi  dengan  baik sebagai tempat makanan. Kesehatan saran pisik dapur meliputi:
a) Lantai dapur
b) Dinding
c) Ventilasi
d) Langit-langit (plafon)
e) Lampu penerangan
f) Tempat mencuci tangan
g) Ruangan pegawai
h) Toilet
i) Ruangan penampung sampah
j) Saluran limbah

d. Persyaratan hygiene di bidang makanan
Syarat utama pengolah kuliner yaitu mempunyai kesehatan yang baik. Untuk itu disarankan pekerja melaksanakan tes kesehatan, terutama tes darah dan pemotretan rontgen pada dada untuk melihat kesehatan paru-paru  dan  saluran  pernapasannya.  Tes  kesehatan  tersebut sebaiknya  diulang  setiap  6  bulan  sekali,  terutama bagi  pengolah kuliner di dapur.

Tenaga  kerja  yang  dipekerjakan  pada  usaha  jasa  boga  harus berbadan sehat, tidak mengidap penyakit menular menyerupai tifus, kolera dan  tuberkulosa.  Setiap  karyawan  harus  memiliki  buku  pemeriksaan kesehatan.

Sesuai  Keputusan  Menteri  Kesehatan  Republik  Indonesia Nomor.715/MENKES/SK/V/2003,  beberapa  perilaku  tenaga/karyawan yang seharusnya selama bekerja antara lain :
1) Tidak merokok.
2) Tidak makan atau mengunyah.
3) Tidak menggunakan perhiasan, kecuali cincin kawin yang tidak berhias (polos).
4) Tidak  menggunakan  peralatan  dan  fasilitas  yang  bukan  untuk keperluannya.
5) Selalu  mencuci  tangan  sebelum  bekerja  dan  setelah  keluar  dari kamar kecil.
6) Selalu menggunakan pakaian kerja dan pakaian pelindung dengan benar.
7) Selalu menggunakan pakaian kerja yang higienis yang tidak digunakan di luar tempat jasaboga (Depkes RI, 2003). Selain hal-hal tersebut diatas, berikut ini ada beberapa hal yang harus  diperhatikan  oleh  pekerja  yang  terlibat  dalam  pengolahan makanan, sebagai berikut:
1) Tidak merokok, makan atau mengunyah selama melaksanakan kegiatan penanganan makanan.
2) Tidak meludah atau membuang ingus di dalam kawasan pengolahan.
3) Selalu menutup ekspresi dan hidung pada waktu batuk atau bersin. Sedapat mungkin batuk dan bersin tidak di bersahabat makanan.
4) Tidak merasakan atau menyentuh kuliner dengan tangan atau jari.

Tetapi  menggunakan  sendok  bersih,  spatula,  penjepit  atau peralatan lain yang sesuai.
5) Sedapat mungkin tidak sering menyentuh potongan tubuh misalnya
mulut, hidung, indera pendengaran atau menggaruk bagian-bagian tubuh pada waktu menangani makanan.
6) Pada waktu memegang gelas minum pun dihentikan untuk menyentuh bibir gelas.
7) Jangan sekali-kali duduk diatas meja kerja (Purnawijayanti, 2001).

Related

pengertian 3853422810787013970

Technology

Hot in weekRecentComments

Hot in week

Recent

Comments

item