Yang Dimaksud Pengertian Iman
Iman secara etimologis berarti 'percaya'. Perkataan dogma diambil dari kata kerja 'aamana' yukminu' yang berarti 'p...

https://tutorialcarapintar.blogspot.com/2019/02/yang-dimaksud-pengertian-iman.html
- T. M. Hasbi Ash-Shidiqy menawarkan arti dogma sebagai proses keyakinan yang diucapkan dengan lidah, dibenarkan dengan hati dan dikerjakan dengan anggota tubuh”.
- Menurut Moh. Rifa'i dogma ialah percaya dengan yakin dan jazim disertai dengan pengukuhan verbal dan amal perbuatan yang kasatmata yang sesuai dengan keyakinan dan pengukuhan tersebut.
- Menurut Imam Ibnu Abdul Ghofur dogma ialah perkataan dan perbuatan, dan tidak ada perbuatan kecuali dengan niat.
- Ali bin Abi Thalib, sebagaimana dikutip oleh Munawar Chalil, memaknai dogma sebagai ucapan dengan pengecap dan kepercayaan yang benar dengan hati dan perbuatan dengan anggota”.
- Sedangkan Supan Kusumamiharja menawarkan definisi dogma ke dalam dua kelompok batasan. Pertama, dogma dalam arti luas, ialah keyakinan yang bulat, dibenarkan oleh hati, diikrarkan dengan pengecap dan diwujudkan dengan perbuatan dan tingkah laris didalam segala segi kehidupan. Kedua, dogma dalam arti khas yaitu arkanul iman(rukun dogma yang enam) yang mencakup keimanan kepada Allah, keimanan adanya malaikat-malaikat-Nya, keimanan akan kitab-kitab-Nya, keimanan akan rasul-rasul-Nya, keimanan akan adanya hari berbangkit (qiyamat), serta keimana akan qadha dan qadar Allah SWT yang baik maupu yang buruk.
- Menurut Moh. Rifa'i dogma ialah percaya dengan yakin dan jazim disertai dengan pengukuhan verbal dan amal perbuatan yang kasatmata yang sesuai dengan keyakinan dan pengukuhan tersebut.
- Menurut Imam Ibnu Abdul Ghofur dogma ialah perkataan dan perbuatan, dan tidak ada perbuatan kecuali dengan niat.
- Ali bin Abi Thalib, sebagaimana dikutip oleh Munawar Chalil, memaknai dogma sebagai ucapan dengan pengecap dan kepercayaan yang benar dengan hati dan perbuatan dengan anggota”.
- Sedangkan Supan Kusumamiharja menawarkan definisi dogma ke dalam dua kelompok batasan. Pertama, dogma dalam arti luas, ialah keyakinan yang bulat, dibenarkan oleh hati, diikrarkan dengan pengecap dan diwujudkan dengan perbuatan dan tingkah laris didalam segala segi kehidupan. Kedua, dogma dalam arti khas yaitu arkanul iman(rukun dogma yang enam) yang mencakup keimanan kepada Allah, keimanan adanya malaikat-malaikat-Nya, keimanan akan kitab-kitab-Nya, keimanan akan rasul-rasul-Nya, keimanan akan adanya hari berbangkit (qiyamat), serta keimana akan qadha dan qadar Allah SWT yang baik maupu yang buruk.
Tegasnya iman berdasarkan batasan syara’ ialah memadukan ucapan dengan pengukuhan hati dan perilaku. Dengan perkataan lain, mengikrarkan dengan pengecap akan kebenaran Islam, membenarkan yang diikrarkan itu dengan hati dan tercermin dalam sikap hidup sehari-hari dalam bentuk amal perbuatan.
Dengan demikian keimanan merupakan konsekuensi logis bagi seseorang menjadi muslim sejati, dan beliau akan mendapat ketenangan yang berupa terbebas dari belenggu, ketakutan dan kesesatan. Karena pada hakikatnya semua penderitaan insan bersumber pada dua hal tersebut. Seperti yang difirmankan Allah SWT, yang berbunyi :
Artinya : “ Dan tidaklah kami mengutus para Rasul itu melainkan untuk memberi kabar bangga dan memberi peringatan. Barang siapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. (QS. Al-An'am : 48)
Dari rangkaian pengertian keimanan di atas sanggup mengantarkan penulis pada sebuah kesimpulan bergotong-royong dogma merupakan suatu proses yang mencakup pengukuhan seorang muslim dalam hati yang diikrarkan dengan verbal (ucapan) yang nantinya akan berfungsi sebagai pedoman muslim dalam melakukan segala tindakan dan perbuatan dalam kehidupannya.
Dengan demikian keimanan merupakan konsekuensi logis bagi seseorang menjadi muslim sejati, dan beliau akan mendapat ketenangan yang berupa terbebas dari belenggu, ketakutan dan kesesatan. Karena pada hakikatnya semua penderitaan insan bersumber pada dua hal tersebut. Seperti yang difirmankan Allah SWT, yang berbunyi :

Artinya : “ Dan tidaklah kami mengutus para Rasul itu melainkan untuk memberi kabar bangga dan memberi peringatan. Barang siapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. (QS. Al-An'am : 48)
Dari rangkaian pengertian keimanan di atas sanggup mengantarkan penulis pada sebuah kesimpulan bergotong-royong dogma merupakan suatu proses yang mencakup pengukuhan seorang muslim dalam hati yang diikrarkan dengan verbal (ucapan) yang nantinya akan berfungsi sebagai pedoman muslim dalam melakukan segala tindakan dan perbuatan dalam kehidupannya.