Yang Dimaksud Pengertian Insentif
Pengertian Insentif - Salah satu dorongan seseorang bekerja pada suatu perusahaan adalah diberlakukannya sistem derma insentif. Insentif ...
https://tutorialcarapintar.blogspot.com/2019/02/yang-dimaksud-pengertian-insentif.html
Pengertian Insentif - Salah satu dorongan seseorang bekerja pada suatu perusahaan adalah diberlakukannya sistem derma insentif. Insentif sebagai salah satu cara bagi pimpinan perusahaan untuk mendorong dan mengarahkan aktifitas-aktifitas para bawahan kearah yang lebih maju. Insentif yakni penghargaan atau timbal balik yang diberikan untuk memotivasi para pekerja semoga produktivitas kerjanya tinggi. Insentif terutama diberikan pada pekerja yang bekerja secara optimal danberprestasi dalam perusahaan.
Menurut Panggabean, Insentif yakni kompensasi yang mengaitkan honor dengan produktivitas. Insentif merupakan penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang sanggup bekerja melampaui standar yang telah ditentukan. Menurut Rivai, insentif diartikan sebagai bentuk pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja dan gainsharing, sebagai pembagian laba bagi karyawan akhir peningkatan produktivitas atau penghematan biaya. Sistem ini merupakan bentuk dari kompensasi eksklusif di luar honor dan upah yang merupakan kompensasi tetap yang disebut sistem kompensasi berdasarkan kinerja (pay for performance plan). Sedangkan Manullang menyatakan, insentif merupakan sarana motivasi atau sarana yang mengakibatkan dorongan.
Dari pernyataan-pernyataan di atas maka sanggup disimpulkan bahwa insentif yakni sebuah derma pemanis diluar pembayaran gaji, yang dipakai sebagai pendorong motivasi karyawan dari pimpinan perusahaan kepada karyawan yang telah bekerja dengan baik dan bisa meraih prestasi dalam perusahaan.
Syarat derma insentif semoga mencapai tujuan dari derma insentif berdasarkan Panggabean, syarat tersebut adalah:
1) Sederhana, peraturan dari sistem insentif harus singkat, terang dan sanggup dimengerti.
2) Spesifik, karyawan harus mengetahui dengan sempurna apa yang dibutuhkan untuk mereka lakukan.
3) Dapat dicapai, setiap karyawan memiliki kesempatan yang masuk logika untuk memperoleh sesuatu.
4) Dapat diukur, sasaran yang sanggup diukur merupakan dasar untuk memilih rencana insentif.
Fungsi utama dari insentif yakni untuk menawarkan tanggungjawab dan dorongan kepada karyawan. Insentif menjamin bahwa karyawan akan mengarahkan usahanya untuk mencapai tujuan karyawan. Sedangkan tujuan utama derma insentif yakni untuk meningkatkan produktivitas kerja individu maupun kelompok.
Secara lebih spesifik tujuan derma Insentif sanggup dibedakan dua golongan yaitu:
1) Bagi Perusahaan Tujuan dari pelaksanaan insentif dalam perusahaan khususnya dalam acara produksi yakni untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan dengan jalan motivasi atau mendorong serta merangsang semoga karyawan bekerja lebih bersemangat dan cepat, bekerja lebih disiplin dan kreatif.
2) Bagi Karyawan Dengan adanya derma insentif karyawan akan menerima keuntungan:
a) Standar kinerja sanggup diukur secara kuantitatif.
b) Standar kinerja diatas sanggup dipakai sebagai dasar derma balas jasa yang diukur dalam bentuk uang.
c) Karyawan harus lebih ulet semoga sanggup mendapatkan uang lebih besar.
Adapun indikator Insentif menurut Hasibuan, yaitu:
1) Insenitif material, yaitu insentif yang diberikan kepada karyawan dalam bentuk uang.
2) Insentif non material, yaitu insentif yang diberikan dalam bentuk hadiah-hadiah atau kenikmatan, kesejahteraan, reputasi atau kemuliaan yang lebih besar dan tidak dalam bentuk uang.
Menurut Panggabean, Insentif yakni kompensasi yang mengaitkan honor dengan produktivitas. Insentif merupakan penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang sanggup bekerja melampaui standar yang telah ditentukan. Menurut Rivai, insentif diartikan sebagai bentuk pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja dan gainsharing, sebagai pembagian laba bagi karyawan akhir peningkatan produktivitas atau penghematan biaya. Sistem ini merupakan bentuk dari kompensasi eksklusif di luar honor dan upah yang merupakan kompensasi tetap yang disebut sistem kompensasi berdasarkan kinerja (pay for performance plan). Sedangkan Manullang menyatakan, insentif merupakan sarana motivasi atau sarana yang mengakibatkan dorongan.
Dari pernyataan-pernyataan di atas maka sanggup disimpulkan bahwa insentif yakni sebuah derma pemanis diluar pembayaran gaji, yang dipakai sebagai pendorong motivasi karyawan dari pimpinan perusahaan kepada karyawan yang telah bekerja dengan baik dan bisa meraih prestasi dalam perusahaan.
Insentif |
Syarat derma insentif semoga mencapai tujuan dari derma insentif berdasarkan Panggabean, syarat tersebut adalah:
1) Sederhana, peraturan dari sistem insentif harus singkat, terang dan sanggup dimengerti.
2) Spesifik, karyawan harus mengetahui dengan sempurna apa yang dibutuhkan untuk mereka lakukan.
3) Dapat dicapai, setiap karyawan memiliki kesempatan yang masuk logika untuk memperoleh sesuatu.
4) Dapat diukur, sasaran yang sanggup diukur merupakan dasar untuk memilih rencana insentif.
Fungsi utama dari insentif yakni untuk menawarkan tanggungjawab dan dorongan kepada karyawan. Insentif menjamin bahwa karyawan akan mengarahkan usahanya untuk mencapai tujuan karyawan. Sedangkan tujuan utama derma insentif yakni untuk meningkatkan produktivitas kerja individu maupun kelompok.
Secara lebih spesifik tujuan derma Insentif sanggup dibedakan dua golongan yaitu:
1) Bagi Perusahaan Tujuan dari pelaksanaan insentif dalam perusahaan khususnya dalam acara produksi yakni untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan dengan jalan motivasi atau mendorong serta merangsang semoga karyawan bekerja lebih bersemangat dan cepat, bekerja lebih disiplin dan kreatif.
2) Bagi Karyawan Dengan adanya derma insentif karyawan akan menerima keuntungan:
a) Standar kinerja sanggup diukur secara kuantitatif.
b) Standar kinerja diatas sanggup dipakai sebagai dasar derma balas jasa yang diukur dalam bentuk uang.
c) Karyawan harus lebih ulet semoga sanggup mendapatkan uang lebih besar.
Adapun indikator Insentif menurut Hasibuan, yaitu:
1) Insenitif material, yaitu insentif yang diberikan kepada karyawan dalam bentuk uang.
2) Insentif non material, yaitu insentif yang diberikan dalam bentuk hadiah-hadiah atau kenikmatan, kesejahteraan, reputasi atau kemuliaan yang lebih besar dan tidak dalam bentuk uang.