Yang Dimaksud Pengertian Islam Fundamental
Pengertian Islam Fundamental - Secara harfiah, kata Islam berasal dari bahasa Arab, diambil dari kata aslama, yuslimu, islâman yang berart...
https://tutorialcarapintar.blogspot.com/2019/02/yang-dimaksud-pengertian-islam.html
Pengertian Islam Fundamental - Secara harfiah, kata Islam berasal dari bahasa Arab, diambil dari kata aslama, yuslimu, islâman yang berarti memeliharakan dalam keadaan selamat sentosa dan berarti juga menyerahkan diri, tunduk, patuh dan taat. Kata aslama inilah yang menjadi pokok kata Islam dan mengandung arti yang terkandung dalam arti pokoknya, alasannya yakni itu orang yang melaksanakan aslama atau masuk Islam dinamakan Muslim.
Sedangkan kata fundamental berasal dari bahasa Inggris yang berarti pokok, asas, fundamentil. Sedangkan kata pokok atau asas dalam bahasa Indonesia berarti dasar, alas, pondamen atau sesuatu yang menjadi pokok dasar atau referensi berpikir (berpendapat) dan sebagainya serta cita -cita yang menjadi dasar.
Jika kedua kata Islam dan fundamental disatukan maka menjadi Islam fundamental yang mempunyai pengertian Islam yang dalam pemahamannya dan praktiknya bertumpu kepada hal-hal yang asasi. Dari pengertian secara harfiyah diatas sanggup disimpulkan bahwa setiap orang Islam yang percaya dan menjalankan rukun Iman dan rukun Islam berarti merupakan kaum fundamental. Makara secara harfiyah, semua aliran dan madzhab dalam Islammerupakan Islam fundamental, lantaran semua aliran dan madzhab Islam tidak ada yang berselisih paham ihwal kedua hal tersebut. Fundamentalisme Islam dalam pengertian dasarnya berarti perilaku dan pandangan yang berpegang teguh pada hal-hal yang dasar dan pokok dalam Islam dengan tidak mempertentangkannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pengertian kaum fundamental dari segi istilah sudah mempunyai muatan psikologis dan sosiologis dan berbeda dengan pengertian fundamentaldalam segi kebahasaan. Kelahiran kaum fundamental ada hubungannya dengan sejarah perkembangan pedoman kristen, dan dalam Islam, kaum fundamental ada hubungannya dengan duduk kasus kontradiksi politik, sosial dan kebudayaan. Diantara ciri-ciri yang dicitrakan dengan fundamentaladalah ekstrimisme, fanatisme atau bahkan terorisme dalam mewujudkan atau mempertahankan keyakinan keagamaan. Mereka yang disebut kaum fundamental sering dianggap sebagai tidak rasional, tidak moderat dan cenderung untuk melaksanakan kekerasan jikalau perlu.
Ciri lain yang menempel pada kaum fundamental yakni perilaku dan pandangan mereka yang radikal, militan, berfikir sempit (narrowminded), bersemangat secara berlebihan (ultra zealous), atau ingin mencapai tujuan dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Karena itu sanggup dimengerti mengapa sebagian besar sarjana Muslim memandang fundamental sebagai istilah yang tak menguntungkan (unfortunate) dan menjadikan kesalahpahaman (misleading). Pemahaman ihwal fundamental tersebut bukan hanya dipahami oleh sarjana Muslim saja akan tetapi oleh kaum orientalis dan sarjana barat yang memahami agama Islam.
Dilihat dari substansinya, Islam fundamental tidaklah keluar dari Islam. Mereka tergolong muslim dan muslimah yang sangat berpegang teguh pada pedoman Islam, bahkan sanggup dikatakan mereka sangat bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan keinginan Islam. Mereka juga mempunyai ikatan solidaritas yang cukup solid, kokoh, militan dan rela mendapatkan resiko dari perjuangannya.
Akan tetapi, kaum mendasar juga mempunyai beberapa sisi yang sanggup dikatakan kurang memperhatikan perilaku yang baik, diantaranya:
Pertama, dari segi keyakinannya, mereka bersikap rigid dan literalis. Mereka lebih menekankan pada simbol-simbol keagamaannya daripada substansinya. Mereka juga beranggapan bahwa doktrin keagamaan telah mengatur semuanya, sehingga agama dianggap sebagai suatu sistem yang lengkap dan meliputi pula banyak sekali sub-sistem di dalamnya.
Kedua, perilaku dan pandangan mereka eksklusif, yaitu pandangan yang bertolak dari keyakinan bahwa pandangan dan keyakinan merekalah yang paling benar sedangkan pandangan dan perilaku orang lain yang tidak sejalan dengan mereka, mereka dianggap salah dan harus dikutuk. Sikapnya itu menjadikan mereka cenderung tertutup dan sulit diajak berdialog.
Ketiga, dari segi sosial dan budaya, mereka menolak produk budaya modern. Kehidupan mereka terkesan kolot, kuno, bahkan cenderung nyleneh.
Keempat, dari segi bentuk dan sifat gerakannya, mereka cenderung memaksakan kehendak dengan menggunakan banyak sekali cara, termasuk cara-cara kekerasan, menyerupai propaganda, hasutan, teror bahkan pembunuhan. Karena keempat sifat di atas, usaha kaum Islam mendasar sering mengalami kandas dan bahkan merugikan diri sendiri.
Sedangkan kata fundamental berasal dari bahasa Inggris yang berarti pokok, asas, fundamentil. Sedangkan kata pokok atau asas dalam bahasa Indonesia berarti dasar, alas, pondamen atau sesuatu yang menjadi pokok dasar atau referensi berpikir (berpendapat) dan sebagainya serta cita -cita yang menjadi dasar.
Jika kedua kata Islam dan fundamental disatukan maka menjadi Islam fundamental yang mempunyai pengertian Islam yang dalam pemahamannya dan praktiknya bertumpu kepada hal-hal yang asasi. Dari pengertian secara harfiyah diatas sanggup disimpulkan bahwa setiap orang Islam yang percaya dan menjalankan rukun Iman dan rukun Islam berarti merupakan kaum fundamental. Makara secara harfiyah, semua aliran dan madzhab dalam Islammerupakan Islam fundamental, lantaran semua aliran dan madzhab Islam tidak ada yang berselisih paham ihwal kedua hal tersebut. Fundamentalisme Islam dalam pengertian dasarnya berarti perilaku dan pandangan yang berpegang teguh pada hal-hal yang dasar dan pokok dalam Islam dengan tidak mempertentangkannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pengertian kaum fundamental dari segi istilah sudah mempunyai muatan psikologis dan sosiologis dan berbeda dengan pengertian fundamentaldalam segi kebahasaan. Kelahiran kaum fundamental ada hubungannya dengan sejarah perkembangan pedoman kristen, dan dalam Islam, kaum fundamental ada hubungannya dengan duduk kasus kontradiksi politik, sosial dan kebudayaan. Diantara ciri-ciri yang dicitrakan dengan fundamentaladalah ekstrimisme, fanatisme atau bahkan terorisme dalam mewujudkan atau mempertahankan keyakinan keagamaan. Mereka yang disebut kaum fundamental sering dianggap sebagai tidak rasional, tidak moderat dan cenderung untuk melaksanakan kekerasan jikalau perlu.
Islam |
Ciri lain yang menempel pada kaum fundamental yakni perilaku dan pandangan mereka yang radikal, militan, berfikir sempit (narrowminded), bersemangat secara berlebihan (ultra zealous), atau ingin mencapai tujuan dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Karena itu sanggup dimengerti mengapa sebagian besar sarjana Muslim memandang fundamental sebagai istilah yang tak menguntungkan (unfortunate) dan menjadikan kesalahpahaman (misleading). Pemahaman ihwal fundamental tersebut bukan hanya dipahami oleh sarjana Muslim saja akan tetapi oleh kaum orientalis dan sarjana barat yang memahami agama Islam.
Dilihat dari substansinya, Islam fundamental tidaklah keluar dari Islam. Mereka tergolong muslim dan muslimah yang sangat berpegang teguh pada pedoman Islam, bahkan sanggup dikatakan mereka sangat bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan keinginan Islam. Mereka juga mempunyai ikatan solidaritas yang cukup solid, kokoh, militan dan rela mendapatkan resiko dari perjuangannya.
Akan tetapi, kaum mendasar juga mempunyai beberapa sisi yang sanggup dikatakan kurang memperhatikan perilaku yang baik, diantaranya:
Pertama, dari segi keyakinannya, mereka bersikap rigid dan literalis. Mereka lebih menekankan pada simbol-simbol keagamaannya daripada substansinya. Mereka juga beranggapan bahwa doktrin keagamaan telah mengatur semuanya, sehingga agama dianggap sebagai suatu sistem yang lengkap dan meliputi pula banyak sekali sub-sistem di dalamnya.
Kedua, perilaku dan pandangan mereka eksklusif, yaitu pandangan yang bertolak dari keyakinan bahwa pandangan dan keyakinan merekalah yang paling benar sedangkan pandangan dan perilaku orang lain yang tidak sejalan dengan mereka, mereka dianggap salah dan harus dikutuk. Sikapnya itu menjadikan mereka cenderung tertutup dan sulit diajak berdialog.
Ketiga, dari segi sosial dan budaya, mereka menolak produk budaya modern. Kehidupan mereka terkesan kolot, kuno, bahkan cenderung nyleneh.
Keempat, dari segi bentuk dan sifat gerakannya, mereka cenderung memaksakan kehendak dengan menggunakan banyak sekali cara, termasuk cara-cara kekerasan, menyerupai propaganda, hasutan, teror bahkan pembunuhan. Karena keempat sifat di atas, usaha kaum Islam mendasar sering mengalami kandas dan bahkan merugikan diri sendiri.