Yang Dimaksud Pengertian Loyalitas Pelanggan

Pengertian Loyalitas Pelanggan  - Loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai konsep yang menekankan pada runtutan pembelian, proporsi pembeli...

A+ A-
Pengertian Loyalitas Pelanggan  - Loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai konsep yang menekankan pada runtutan pembelian, proporsi pembelian dan probabilitas pembelian (Dick dan Basu, 1994 dalam Shellyana dan Basu, 2002). Sedangkan  loyalitas merek didefinisikan sebagai harapan melaksanakan dan sikap pembelian ulangan (Peter dan Olson, 2000: 162). Menurut Engel (1994:  37) Pengertian loyalitas merek ialah kebiasaan termotivasi yang sulit diubah dalam pembelian barang yang sama, sering berakar pada keterlibatan tinggi.

Berdasarkan pada pendapat tersebut, sanggup diketahui bahwa loyalitas merek sanggup mencerminkan kebiasaan yang termotivasi dan sulit diubah lantaran berakar di dalam keterlibatan tinggi. Loyalitas merek ini sanggup diartikan sebagai kondisi dimana konsumen mempunya sikap positif terhadap merek, memiliki kesepakatan pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembelianya dimasa mendatang. Engel (1994:  33) mengemukakan bahwa terjadinya loyalitas merek pada pelanggan antara lain disebabkan oleh adanya imbas kepuasan atau ketidakpuasan terhadap merek atau barang yang dibeli.

Kekecewaan terhadap merek yang dibeli dimasa kemudian mengakibatkan konsumen akan berganti merek, sebaliknya kepuasan terhadap merek yang dibeli akan menghasilkan  kepuasan yang diekspresikan dalam bentuk rekomendasi positif kepada orang lain dan maksud untuk membeli kembaliseandainya kesempatan itu muncul. Pendapat ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Peter dan Olson (2000: 160) bahwa konsumen yang merasa tidak  puas terhadap suatu produk cenderung tidak akan melaksanakan pembelian ulang dan bahkan sanggup mengecam pribadi kepada produsen, pengecer, serta menceritakanya kepada konsumen lainnya.

Pelanggan

Loyalitas akan berkembang mengikutu tiga tahap, yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Konsumen akan loyal lebih dulu pada aspek kognitifnya, kemudian pada aspek afektif, dan balasannya pada aspek konatif (Oskamp, 1991 menyerupai dikutip oleh Dharmesta, 1999). Pendapat tersebut sejajar dengan ilmu sikap konsumen, bahwa konsumen akan melalui tahap learning –  perception – attitude - behavior . Sikap sendiri terdiri dari tiga komponen , yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Konponen kognitif berkaitan dengan proses pembelajaran konsumen, sedangkan komponen afektif berkaitan dengan sikap, dan konatif berkaitan dengan perilaku.  Hal ini berarti sebelum mencapai aspek konatif, konsumen harus melewati dulu aspek kognitif dan afektif.

Dharmmesta (1999) dan Oliver (1999) mengemukakan empat tahap loyalitas dan kerentanan untuk berpindah merek  pada empat tahap loyalitas sebagai berikut:
a.  Struktur keyakinan (kognitif)
Artinya gosip merek yang dipegang oleh konsumen (keyakinan konsumen) harus menunjuk pada merek  vokal yang dianggap superior dalam persaingan.  Loyalitas konatif lebih didasarkan pada kepercayaan terhadap merek menurut karakteristik fungsional, terutama biaya, manfaat, dan kualitas. Kaprikornus kalau ketiga faktor tersebut jelek, konsumen akan sangat gampang beralih ke merek lain. Konsumen paling rentan terhadap perpindahan merek lantaran ada rangsangan pemasaran.

b.  Struktur sikap (afektif)
Artinya tingkat kesukaan konsumen harus tinggi daripada merek saingannya. Munculnya loyalitas ini didorong oleh faktor kepuasan. Namun demikian masih belum menjamin adanya loyalitas. Menurut penelitian, kepuasan konsumen berkolerasi tinggi dengan loyalitas membeli ulang diwaktu mendatang. Pada loyalitas afektif, kerentanan konsumen berpindah merek lebih banyak terfokus pada tiga faktor, yaitu ketidakpuasan dengan merek yang ada, persuasi dari pemasar maupunkonsumen lain, dan upaya mencoba merek lain.

c.  Struktur niat (konatif)
Artinya konsumen harus memiliki niat untuk membeli merek fokal, bukan merek lain, dikala keputusan beli dilakukan.  Konasi menawarkan suatu niat atau kesepakatan untuk melaksanakan sesuatu kearah suatu tujuan tertentu. Loyalitas konatif merupakan kondisi loyal yang meliputi kesepakatan mendalam untuk melaksanakan pembelian pada merek yang dikuasai. Pada loyalitas konatif kerentanan konsumen lebih terfokus faktor persuasi dan upaya coba merek lain.

d.  Tindakan atau keperilakuan.
Aspek konatif atau niat melaksanakan ialah kondisi yang mengarah pada persiapan bertindak dan pada harapan untuk mengatasi kendala untuk mencapai tindakan tersebut. Artinya, tindakan mendatang sangat didukung oleh pengalaman mencapai sesuatu dan penyelesaian hambatan. Hal ini menawarkan bagaimana loyalitas itu sanggup menjadi kenyataan: loyalitas kognitif  –  loyalitas afektif  –  loyalitas konatif  –loyalitas tindakan (loyalitas yang ditopang dengan kesepakatan dan tindakan). Kerentanan untuk berpindah merek pada loyalitas tindakan lebih rendah daripada loyalitas konatif, tetapi kerentanan untuk berpindah merek tersebut masih ada, terutama yang disebabkan oleh persuasi dari pemasar dan konsumen merek lain, dan upaya konsumen untuk mencoba merek lain.

Related

pengertian 883211586327977860

Technology

Hot in week

Recent

Comments

item