Yang Dimaksud Pengertian Meditasi
Pengertian Meditasi - Dunia Buddhisme mendalami dan mengajarkan praktek meditasi merupakan salah satu cara serta belahan dari Empat Kebenara...
https://tutorialcarapintar.blogspot.com/2019/02/yang-dimaksud-pengertian-meditasi.html
Pengertian Meditasi - Dunia Buddhisme mendalami dan mengajarkan praktek meditasi merupakan salah satu cara serta belahan dari Empat Kebenaran Mulia dan Delapan Jalan Kebenaran untuk mencapai pencerahan. Meditasi mempunyai banyak makna, salah satunya pengertian meditasi secara etimologis, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah pemusatan pikiran dan perasaan untuk mencapai sesuatu.
Sedangkan dalam Ensiklopedi Umum meditasi merupakan keadaan jiwa setenang-tenangnya diusahakan dengan sengaja olehseseorang, semoga mendapatkan suatu pemikiran yang menyeluruh, baik mengenai perbuatan-perbuatan maupun perasaan-perasaannya. Walaupun tidak selalu demikian, sering dianggap bahwa keadaan ini hanya sanggup dicapai denganbantuan (asas ke-Tuhanan) tertentu.
Meditasi dalam bahasa Pali disebut dengan bhavana, yang berarti pengembangan. Dan secara terminologis bhavana ialah pengembangan batin dalam melakukan pembersihannya. Istilah lain yang mempunyai arti dan pemakaiannya hampir sama dengan bhavana ialah samadhi. Samadhi berarti pemusatan pikiran pada suatu obyek. Samadhi yang benar (Samma Samadhi) merupakan pemusatan pikiran pada obyek yang sanggup menghilangkan kekotoran batin tatkala pikiran bersatu dengan bentuk-bentuk eksekusi alam yang baik.
Istilah Samadhi diterangkan di dalam Sutta-sutta sebagai keadaan pikiran yang ditujukan pada suatu obyek. Ditinjau dari arti yang luas, istilah ini mengacu pada suatu tingkat tertentu dari pemusatan pikiran yang tidak sanggup dipisahkan dari unsur-unsur kesadaran. Samadhi disebut juga bhavana. Kata bhavana berasal dari bentuk kata kerja “bhu”dan “bhavati”, yang berarti sebabnyadari ada, atau menjadi, penyebutan dalam keadaan, terbuka dan perkembangan. Oleh para sarjana Barat kata “samadhi”dianggap biasa saja dan secara tidak tepat disinonimkan dengan kata “meditasi”, dan kata “meditasi”itu sendiri merupakan bahasa Inggris dari “bhavana”yaitu meditation. Samadhi bukan hanya berkenaan dengan pemahaman akan unsur-unsur dalam Jalan Tengah, tetapi lebih jauh lagi meliputi latihan pikiran dalam tingkat yang lebih tinggi. Latihan samadhi dimaksudkan untuk pencucian pikiran dari banyak sekali Kilesa (kekotoran) melalui tahapan-tahapan pengendalian dan pengembangan pikiran dengan cara-cara yang teratur dan sistematis.
Meditasi pada umumnya dimaksudkan untuk berbagi kesempurnaan spiritual, mengurangi tanggapan penderitaan, menenangkan pikiran, dan membuka kebenaran mengenai eksistensi dan hidup bagi pikiran. Keramahan dan simpati bersama dengan perilaku yang terang atas fakta janjkematian dan arti hidup ialah hasil-hasil meditasi. Meditasi membantu untuk menyadari kefanaan segala sesuatu yang ada dan mencegah keterlibatan dalam keberadaan. Para pertapa Buddha sering menyatakan kebebasan mereka dari rasa takut dan cemas yang telah mereka capai dengan meditasi
Pandangan K.L. Reicheit di bawah imbas Chinanya, meditasi menurutnya ialah sebagai refleksi suci mengenai daya-daya yang terdalam dan tertinggi dalam alam semesta, dan sebagai pertimbangan yang damai dan salah mengenai arti terdalam dalam hidup, telinga bunyi Surga dalam jiwa. Sedangkan bagi para guru Zen memandang meditasisebagai latihan untuk membimbing ke satori, pandangan tajam mengenai totalitas dari kenyataan sebagaimana dipusatkan pada satu obyek khusus.
Meditasi berdasarkan Anand Krishna merupakan gaya hidup. Meditasi harus menjadi dasar kehidupan seseorang, gres sanggup disebut sebagai seorang meditator. Ia juga menyatakan meditasi sama dengan ekspansi kesadaran, dan hasil selesai dari meditasi ialah Samadhi atau keseimbangan. Keseimbangan diri yang dicapai akan membebaskan diri dari kegelisahan, kekhawatiran, ketakutan serta kecemasan dan sebetulnya kehidupan gres dimulai sesudah pencapaian keseimbangan diri.
Meditasi berdasarkan Yayasan Studi Spiritual Brahma Kumaris merupakan proses pengenalan diri sendiri secara penuh yaitu diri kita yang ada di dalam dan mengerti bagaimana diri kita memberi reaksi terhadap apa yang di luar.
Seorang guru spiritual, J. Krishnamurti, menawarkan definisi yang terang wacana meditasi. Ia berkata bahwa meditasi bukanlah pelariandiri dari dunia; bukan kegiatan mengisolasi diri, melainkan lebih merupakan pemahaman dunia dan kehidupan, lantaran tidak banyak yang ditawarkan dunia selain dari papan, pangan, sandang, serta kenikmatan yang membawa penderitaan. Apa yang penting dalam meditasi ialah kualitas hati dan pikiran. Hal itu bukan menjadi apa yang dicapai atau apa yang dikatakan telah dicapai oleh seseorang, tetapi lebih merupakan kualitas pikiran yang suci dan gampang menerima. Melalui peniadaan, ada keadaan positif. Semata-mata berkumpul atau tinggal di dalam, mengingkari kemurnian meditasi. Meditasi bukan suatu cara mencapai tujuan, tetapi sekaligus merupakan cara dan tujuan. Pikiran tidakpernah sanggup dibentuk menjadi suci melalui pengalaman. Melainkan pembatalan pengalamanlah yang sanggup membawa keadaan positif tanpa noda yang tidak sanggup dikembangkan melalui pemikiran. Pemikiran tidak pernah bebas dari noda. Meditasi ialah selesai dari pemikiran, bukan oleh meditator, lantaran meditator ialah meditasi. Jika tidak ada meditasi, maka meditator menjadi ibarat orang buta di dunia yang penuh keindahan, terang dan warna.
Meditasi berdasarkan Kathleen McDonald ialah suatu bentuk acara kesadaran mental, yang melibatkan salah satu belahan dari pikiran untuk mengamati, menganalisis dan berhadapan dengan belahan yang lain dari pikiran kita. Meditasi dalam berwujud dalam banyak bentuk, yaitu memusatkan perhatian pada suatu obyek (internal), berusaha memahami beberapa problem pribadi, membangkitkan kasih sayang senang bagiseluruh umat manusia, berdoa pada obyek yang dipuja, atau berkomunikasi dengan akal yang ada dalam batin kita. Dalam bahasa Tibet istilah untuk meditasi disebut “gom”,secara harafiah berarti “mengenali”,dengan maksud bahwa segala sesuatu yang muncul di dalam pikiran kita ialah apa yang paling kita kenali. Meditasi agama Buddha berupaya menjadikan pikiran kita menjadi kenal dengan perilaku positif, ibarat cinta kasih, kasih sayang, kesabaran, ketenangan, dan kebijaksaan, sehingga menjadikan semua perilaku ini lebih alami dan secara impulsif berada di dalam diri kita.
Dengan demikian sanggup diambil inti dari banyak sekali macam pengertian meditasi yang ada ialah lebih tertuju pada pemusatan pikiran untuk memperoleh ketenangan dalam mencapai tingkat tertinggi, dengan maksud pengendalian diri terhadap segala macam impian yang menjadikan penderitaan. Pengendalian pikiran yang baik, juga akan berimbaspada tingkah laris serta kehidupan yang lebih baik pula. Jika pengendalian dalam diri sudah didapatkan maka sesuatu yang di luar pun juga sanggup dikendalikan dengan baik. Dalam aliran Buddha sendiri, berlatih meditasi merupakan latihan mengolah batin dan jasmani, kalau hanya diartikan sebagai mengolah jasmani saja maka tidak ada bedanya dengan berlatih Yoga atau Tai Chi. Hal ini lantaran meditasi yang diajarkan oleh Sang Buddha mempunyai makna dan tujuan untuk membebaskan insan dari penderitaan lahir dan batin sehingga sanggup mencapai kebahagiaan infinit (Nibbana).
Meditasi dalam perkembangannya sanggup dipraktekkan oleh semua kepercayaan lantaran merupakan suatu keadaan batin yang dikondisikan oleh pikiran untuk memasuki keadaan bawah sadar. Dalam agama Islam, dzikir merupakan suatu acara kejiwaan mengingat Allah Swt dalam hati dan menyebut sifat-sifat kebesaran serta kesempurnaan yang dimiliki-Nya dengan lisan.
Aktivitas meditasi tidak jauh beda dengan dzikir dalam Islam. Hal ini dimaksudkan keadaan atau kondisi keduanyahampir sama yaitu dengan berdiam diri memfokuskan sesuatu pada suatu hal. Dzikir dalam Islam lebih menuju pada salah satu ibadah untuk mengagungkan, menyucikan, dan mengingat Sang Pencipta, bukan kepada yang lain dan bersifat abstrak, sehingga tercapainya ketenangan batin dan membawa diri pada kebaikan.
Demikianlah pengertian meditasi menurut para pakar. Dapat diambil kesimpulan bahwa meditasi merupakan pengendalian pikiran yang difokuskan pada salah satu obyek meditasi yang ditentukan dalam agama Buddha, dan juga bertujuan untuk menenangkan batin yang sanggup membawa pada Nibbana (kondisi batin yang terbebas dari kekotoran batin), sehingga menjadi salah satu jalan dalam kepercayaan umat Buddhis untuk mencapai tujuantertinggi.
Sedangkan dalam Ensiklopedi Umum meditasi merupakan keadaan jiwa setenang-tenangnya diusahakan dengan sengaja olehseseorang, semoga mendapatkan suatu pemikiran yang menyeluruh, baik mengenai perbuatan-perbuatan maupun perasaan-perasaannya. Walaupun tidak selalu demikian, sering dianggap bahwa keadaan ini hanya sanggup dicapai denganbantuan (asas ke-Tuhanan) tertentu.
Meditasi dalam bahasa Pali disebut dengan bhavana, yang berarti pengembangan. Dan secara terminologis bhavana ialah pengembangan batin dalam melakukan pembersihannya. Istilah lain yang mempunyai arti dan pemakaiannya hampir sama dengan bhavana ialah samadhi. Samadhi berarti pemusatan pikiran pada suatu obyek. Samadhi yang benar (Samma Samadhi) merupakan pemusatan pikiran pada obyek yang sanggup menghilangkan kekotoran batin tatkala pikiran bersatu dengan bentuk-bentuk eksekusi alam yang baik.
Istilah Samadhi diterangkan di dalam Sutta-sutta sebagai keadaan pikiran yang ditujukan pada suatu obyek. Ditinjau dari arti yang luas, istilah ini mengacu pada suatu tingkat tertentu dari pemusatan pikiran yang tidak sanggup dipisahkan dari unsur-unsur kesadaran. Samadhi disebut juga bhavana. Kata bhavana berasal dari bentuk kata kerja “bhu”dan “bhavati”, yang berarti sebabnyadari ada, atau menjadi, penyebutan dalam keadaan, terbuka dan perkembangan. Oleh para sarjana Barat kata “samadhi”dianggap biasa saja dan secara tidak tepat disinonimkan dengan kata “meditasi”, dan kata “meditasi”itu sendiri merupakan bahasa Inggris dari “bhavana”yaitu meditation. Samadhi bukan hanya berkenaan dengan pemahaman akan unsur-unsur dalam Jalan Tengah, tetapi lebih jauh lagi meliputi latihan pikiran dalam tingkat yang lebih tinggi. Latihan samadhi dimaksudkan untuk pencucian pikiran dari banyak sekali Kilesa (kekotoran) melalui tahapan-tahapan pengendalian dan pengembangan pikiran dengan cara-cara yang teratur dan sistematis.
Meditasi pada umumnya dimaksudkan untuk berbagi kesempurnaan spiritual, mengurangi tanggapan penderitaan, menenangkan pikiran, dan membuka kebenaran mengenai eksistensi dan hidup bagi pikiran. Keramahan dan simpati bersama dengan perilaku yang terang atas fakta janjkematian dan arti hidup ialah hasil-hasil meditasi. Meditasi membantu untuk menyadari kefanaan segala sesuatu yang ada dan mencegah keterlibatan dalam keberadaan. Para pertapa Buddha sering menyatakan kebebasan mereka dari rasa takut dan cemas yang telah mereka capai dengan meditasi
Meditasi |
Pandangan K.L. Reicheit di bawah imbas Chinanya, meditasi menurutnya ialah sebagai refleksi suci mengenai daya-daya yang terdalam dan tertinggi dalam alam semesta, dan sebagai pertimbangan yang damai dan salah mengenai arti terdalam dalam hidup, telinga bunyi Surga dalam jiwa. Sedangkan bagi para guru Zen memandang meditasisebagai latihan untuk membimbing ke satori, pandangan tajam mengenai totalitas dari kenyataan sebagaimana dipusatkan pada satu obyek khusus.
Meditasi berdasarkan Anand Krishna merupakan gaya hidup. Meditasi harus menjadi dasar kehidupan seseorang, gres sanggup disebut sebagai seorang meditator. Ia juga menyatakan meditasi sama dengan ekspansi kesadaran, dan hasil selesai dari meditasi ialah Samadhi atau keseimbangan. Keseimbangan diri yang dicapai akan membebaskan diri dari kegelisahan, kekhawatiran, ketakutan serta kecemasan dan sebetulnya kehidupan gres dimulai sesudah pencapaian keseimbangan diri.
Meditasi berdasarkan Yayasan Studi Spiritual Brahma Kumaris merupakan proses pengenalan diri sendiri secara penuh yaitu diri kita yang ada di dalam dan mengerti bagaimana diri kita memberi reaksi terhadap apa yang di luar.
Seorang guru spiritual, J. Krishnamurti, menawarkan definisi yang terang wacana meditasi. Ia berkata bahwa meditasi bukanlah pelariandiri dari dunia; bukan kegiatan mengisolasi diri, melainkan lebih merupakan pemahaman dunia dan kehidupan, lantaran tidak banyak yang ditawarkan dunia selain dari papan, pangan, sandang, serta kenikmatan yang membawa penderitaan. Apa yang penting dalam meditasi ialah kualitas hati dan pikiran. Hal itu bukan menjadi apa yang dicapai atau apa yang dikatakan telah dicapai oleh seseorang, tetapi lebih merupakan kualitas pikiran yang suci dan gampang menerima. Melalui peniadaan, ada keadaan positif. Semata-mata berkumpul atau tinggal di dalam, mengingkari kemurnian meditasi. Meditasi bukan suatu cara mencapai tujuan, tetapi sekaligus merupakan cara dan tujuan. Pikiran tidakpernah sanggup dibentuk menjadi suci melalui pengalaman. Melainkan pembatalan pengalamanlah yang sanggup membawa keadaan positif tanpa noda yang tidak sanggup dikembangkan melalui pemikiran. Pemikiran tidak pernah bebas dari noda. Meditasi ialah selesai dari pemikiran, bukan oleh meditator, lantaran meditator ialah meditasi. Jika tidak ada meditasi, maka meditator menjadi ibarat orang buta di dunia yang penuh keindahan, terang dan warna.
Meditasi berdasarkan Kathleen McDonald ialah suatu bentuk acara kesadaran mental, yang melibatkan salah satu belahan dari pikiran untuk mengamati, menganalisis dan berhadapan dengan belahan yang lain dari pikiran kita. Meditasi dalam berwujud dalam banyak bentuk, yaitu memusatkan perhatian pada suatu obyek (internal), berusaha memahami beberapa problem pribadi, membangkitkan kasih sayang senang bagiseluruh umat manusia, berdoa pada obyek yang dipuja, atau berkomunikasi dengan akal yang ada dalam batin kita. Dalam bahasa Tibet istilah untuk meditasi disebut “gom”,secara harafiah berarti “mengenali”,dengan maksud bahwa segala sesuatu yang muncul di dalam pikiran kita ialah apa yang paling kita kenali. Meditasi agama Buddha berupaya menjadikan pikiran kita menjadi kenal dengan perilaku positif, ibarat cinta kasih, kasih sayang, kesabaran, ketenangan, dan kebijaksaan, sehingga menjadikan semua perilaku ini lebih alami dan secara impulsif berada di dalam diri kita.
Dengan demikian sanggup diambil inti dari banyak sekali macam pengertian meditasi yang ada ialah lebih tertuju pada pemusatan pikiran untuk memperoleh ketenangan dalam mencapai tingkat tertinggi, dengan maksud pengendalian diri terhadap segala macam impian yang menjadikan penderitaan. Pengendalian pikiran yang baik, juga akan berimbaspada tingkah laris serta kehidupan yang lebih baik pula. Jika pengendalian dalam diri sudah didapatkan maka sesuatu yang di luar pun juga sanggup dikendalikan dengan baik. Dalam aliran Buddha sendiri, berlatih meditasi merupakan latihan mengolah batin dan jasmani, kalau hanya diartikan sebagai mengolah jasmani saja maka tidak ada bedanya dengan berlatih Yoga atau Tai Chi. Hal ini lantaran meditasi yang diajarkan oleh Sang Buddha mempunyai makna dan tujuan untuk membebaskan insan dari penderitaan lahir dan batin sehingga sanggup mencapai kebahagiaan infinit (Nibbana).
Meditasi dalam perkembangannya sanggup dipraktekkan oleh semua kepercayaan lantaran merupakan suatu keadaan batin yang dikondisikan oleh pikiran untuk memasuki keadaan bawah sadar. Dalam agama Islam, dzikir merupakan suatu acara kejiwaan mengingat Allah Swt dalam hati dan menyebut sifat-sifat kebesaran serta kesempurnaan yang dimiliki-Nya dengan lisan.
Aktivitas meditasi tidak jauh beda dengan dzikir dalam Islam. Hal ini dimaksudkan keadaan atau kondisi keduanyahampir sama yaitu dengan berdiam diri memfokuskan sesuatu pada suatu hal. Dzikir dalam Islam lebih menuju pada salah satu ibadah untuk mengagungkan, menyucikan, dan mengingat Sang Pencipta, bukan kepada yang lain dan bersifat abstrak, sehingga tercapainya ketenangan batin dan membawa diri pada kebaikan.
Demikianlah pengertian meditasi menurut para pakar. Dapat diambil kesimpulan bahwa meditasi merupakan pengendalian pikiran yang difokuskan pada salah satu obyek meditasi yang ditentukan dalam agama Buddha, dan juga bertujuan untuk menenangkan batin yang sanggup membawa pada Nibbana (kondisi batin yang terbebas dari kekotoran batin), sehingga menjadi salah satu jalan dalam kepercayaan umat Buddhis untuk mencapai tujuantertinggi.