Turorial Mencar Ilmu Listrik - Perhitungan Voltage Drop (Tegangan Jatuh) Pada Kabel
Perhitungan Voltage Drop (Tegangan Jatuh) Pada Kabel - Pada kabel konduktor niscaya mempunyai nilai impedansi dan sehingga setiap kali aru...

https://tutorialcarapintar.blogspot.com/2019/10/turorial-mencar-ilmu-listrik.html
Untuk sistem fase tunggal :
V1 = [2 I ( RcCos + XcSin ) L] / 1000
Dimana :
V1 , Tegangan Jatuh (Voltage Drop) Satu Phasa
I , adalah arus beban penuh atau arus nominal atau arus ketika start (A)
Rc , adalah resistansi ac kabel ( Ω / km )
Xc , adalah reaktansi ac kabel ( Ω / km )
Cos , adalah faktor daya beban ( pu )
L , adalah panjang kabel ( m)
Untuk sistem DC :
Vdc = [2 I Rc L] / 1000
Dimana :
Vdc , Tegangan Jatuh (Voltage Drop) Tegangan DC
I , adalah arus beban penuh atau arus nominal atau arus ketika start (A)
Rc , adalah resistansi dc kabel ( Ω / km )
L , adalah panjang kabel ( m)
Tegangan Jatuh (Voltage Drop) Maksimum
Tegangan Jatuh (Voltage Drop) Maksimum merupakan drop tegangan tertinggi yang diperbolehkan timbul sepanjang kabel yang dialiri oleh arus listrik. Bila drop tegangan yang timbul melebih batas maksimum, maka ukuran kabel yang lebih besar harus dipilih.
Tegangan Jatuh (Voltage Drop) disepanjang kabel lebih ditentukan sebab beban konsumen (misalnya peralatan) sehingga tegangan yang hingga diinput peralatan tidak melebihi batas toleransi. Ini berarti, kalau tegangan pada alat tersebut lebih rendah dari tegangan minimum , maka alat tidak sanggup beroperasi dengan benar .
Secara umum, sebagian besar peralatan listrik akan beroperasi normal pada tegangan serendah 80 % dari tegangan nominal. Sebagai contoh, kalau tegangan nominal yaitu 230VAC, maka sebagian besar peralatan sanggup dijalankan pada > 184VAC. Pemilihan ukuran untuk kabel penghantar yang baik yaitu ukuran yang hanya mengalami drop tegangan sebesar kisaran 5 - 10% pada beban penuh .